Siapa bilang Nasionalisme rakyat Indonesia telah luntur? Salah kalau ada yang mengatakan itu.
Kapan rakyat bisa "mengganyang"uang pajak? Kapan "wong cilik" korupsi? Apa yang mau dan bisa dikorupsi? Siapa yang bisa menggelapkan dan mengemplang uang pajak? Jawabnya semua pasti mahfum.
Tapi bukan itu yang akan saya bahas. Tapi tentang kemeriahan laga futsal antar RT di komplek ITB/BRP Kab. Bandung Barat.
Sebelum Portugal Juara Euro Cup 2016, banyak yang menyangsikan nasionalisme mega bintang mereka Cristiano Ronaldo. Maklum bintang Real Madrid ini selalu tampil melempem bersama timnas Portugal. Sementara ketika membela Real Madrid prestasinya begitu mengkilap.
Tapi Ronaldo menjawab keraguan tersebut dengan membawa Portugal juara Euro Cup 2016. Prestasi terbaik dan pertama negara kolonialer di Benua Biru.
Sekarang saya lihat sendiri ekspresi nasionalisme yang ditampilkan oleh anak~anak Indonesia dalam menyambut HUT RI ke~72. Hampir di semua komplek, bisa jadi di seluruh pejuru tanah air, melakukan hal yang sama.
Pertandingan futsal, panjat pinang, balap karung, makan kerupuk dan yang lainya diadakan dengan meriah penuh persatuan dan kesatuan.
Yang lebih hebat, dananya swadaya dari warga. Maaf bukan dari negara/pemerintah. Padahal selama ini yang paling berkepentingan dengan nasionalisme, patriotisme dan eksistensi NKRI adalah negara/pemerintah.
Maaf. Adakah dana khusus dari pemerintah? Entahlah. Yang jelas dipinggir~pinggir jalan bahkan kadang nekad di tengah jalan, pamuda~pemudi heboh minta sumbangan dana dengan kardus bekas, dengan resiko ke tabrak mobil. Mereka mau melakukan, demi apa?
Ya. Demi meramaikan HUT RI Ke~72. Nasionalisme mereka mungkin lebih dari 100%.Â
Mereka memang bukan kelas Ronaldo. Tetapi untuk masalah Nasionalisme, mereka tidak akan kalah dari Ronaldo. Bahkan saya berani katakan, Cristiano Ronaldo belum ada apa~apanya.