Mohon tunggu...
noviyanto aji
noviyanto aji Mohon Tunggu... karyawan swasta -

biasa ajalah...

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Mengapa Malaikat dan Setan Iri Pada Manusia?

10 Mei 2010   23:57 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:17 1497
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Malaikat dan setan iri pada kita, karena kita hidup sedang mereka abadi. Setiap detik, setiap menit, setiap jam, kita selalu dihadapkan pada kematian, pada kenikmatan, pada kesedihan. sementara setan dan malaikat tidak punya itu. Kematian, kenikmatan dan kesedihan malaikat dan setan hanya datang pada saat kiamat. Makanya mereka selalu menggoda kita, setan mengajak kita pada keburukan, malaikat mengajak pada kebaikan.

Manusia itu hidup. setan dan malaikat juga hidup. Yang membedakan, malaikat dan setan hidup abadi. Sementara manusia tidak. Ini yang membuat mereka iri. Siapa yang mengatakan, ya aku yang bilang. Kenapa demikian? Karena aku manusia, jadi bisa mengatakannya. Kenapa mereka iri pada kita, karena kita setiap detik, setiap menit, setiap jam selalu dihadapkan pada kematian, pada kenikmatan, pada kesusahan, dan yang hebat adalah adalah pada kisah percintaan manusia. Malaikat dan setan mana punya itu…

Yang dipunyai setan cuma kemurkaan, yang dipunyai malaikat cuma kepatuhan. Maka, mereka selalu berlomba-lomba mendekati manusia. Yang satu ingin mengajak ke jalan keburukan, satunya ingin mengajak ke jalan kebaikan. Kalau aku manusia, lebih memilih berada di jalan sirathol mustaqim. Tidak belok kanan atau kiri. Lurus terus hingga sidrathul muntaha.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun