Mohon tunggu...
Novi Saptina
Novi Saptina Mohon Tunggu... Guru - Guru berprestasi di bidang bahasa dan menaruh perhatian pada kajian sosial dan budaya

Penulis adalah guru. Dalam bidang seni, dia juga menulis skenario drama musikal dan anggota paduan suara. Penulis juga sebagai pengurus lingkungan sekolah. Pada jurnalistik, penulis adalah alumni Akademi Pers dan Wartawan dan turut berpartisipasi sebagai kolumnis koran hingga saat ini

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Pro Kontra "Sahur on the Road"

4 Juni 2018   20:30 Diperbarui: 4 Juni 2018   20:38 590
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu rumah makan yang menyediakan sahur

Ketika menempuh perjalanan mudik masih dalam dua hari lagi berpuasa. Ketika malam dini hari beristirahat di rest area, ada remaja yang memberikan makanan sahur nasi kotak. 

Ada rasa haru yang amat sangat di usia remaja seperti itu sudah belajar memikirkan masyarakat, kaum musafir, dan pekerja malam. Waktu itu saya bersyukur sekali, pertolongan itu sangat bermanfaat. Bagaimana tidak, di kota lain yang bukan kotanya, mencari makanan juga tentu akan kesulitan. Tiba-tiba ada yang datang memberi tentu saja keharuan tak tertahankan.

Suatu ketika saya juga kedatangan tamu dari Jakarta dalam saat puasa juga. Sore hari sesudah berpuasa, memang sang tamu ingin nanti sahur mengajak keluar atau sahur di luar saja, karena di Solo ada Gudeg di dekat  Pasar Klewer yang enak sekali, dan melayani sahur. Jadilah kami jam 3.00 malam sahur di  Gudeg  dekat Pasar Klewer. 

Sambil menikmati makan sahur bersama tamu, aku berpikir, ternyata aku sudah mengalami sahur on the road dua kali. Yang pertama ketika dari Jakarta ke Solo. Yang ke dua ketika menerima tamu dari Jakarta.

Suasana jalan sangat ramai, di situ juga kulihat sekumpulan ibu-ibu dari organisasi sosial membagikan nasi kotak kepada abang-abang becak yang sedang tidur di becaknya. Saya membatin, ini seperti saya dulu, diberi nasi kotak. Ada beberapa remaja yang  melakukan sahur. Ada keluarga yang sengaja sahur di luar seperti saya.

Sekarang banyak sekali pembicaraan mengenai sahur on the road. Pengertiannya adalah sahur di luar rumah yaitu di jalan. Sahur seperti ini bisa dilakukan oleh para penyelenggara amal sosial yang memberikan makanan sahur pada para orang yang tidak mampu. Ada keluarga yang makan di luar dalam waktu sahur dan ada pula para anak muda yang senang keluar malam dan melakukan sahur di luar bersama teman-temannya.

Saya berpikir, bila dalam rangka musafir atau orang yang melakukan perjalanan jauh memang sangat berarti sekali. Saya sendiri mengalami manfaat itu, mendapatkan makanan waktu perjalanan jauh dan berhenti di rest area dan mendapatkan makanan sahur dari penyelenggara sosial. Juga Ketika mengantar tamu yang mengenal kota Solo dengan sahur di luar itu juga bermanfaat. 

Namun, bila menyangkut semuanya yang ada di jalan bercampur baur, harus berhati-hati. Apalagi, bagi anak-anak muda. Untuk sahur on the road, rawan kejahatan, di kota besar banyak terjadi selisih pendapat sedikit anak muda sudah menjadi bentrok.

Maka sahur di luar yang seharusnya melaksanakan sunah puasa yaitu makan sahur. Maknanya menjadi tidak seperti yang semula disunahkan dalam sahur, yaitu bila berpuasa disunahkan sahur, karena dalam sahur ada keberkahan Allah di sana. Namun bila tidak berhati-hati dan terjadi sesuatu antar anak-anak muda, maka yang tadinya mencari pahala sunnah yang didapat adalah dosa karena saling ejek dan saling menyakiti

Bila para remaja akan mengadakan acara memberikan sahur kepada para dhuafa, lebih baik bekerja sama dengan para pengelola sodaqoh sahur untuk para dhuafa yang memang sekarang sudah banyak bertebaran di kota-kota dan daerah. Badan-badan zakat itu juga menyelenggarakan sodaqoh sahur untuk para abang-abang becak dan dhuafa. Bekerja sama dengan badan ini, akan lebih mempunyai manfaat, daripada ngumpul-ngumpul sendiri sahur on the road yang tidak ada yang mengawal.

Sahur memang perlu dan ada berkah di dalam sahur. Membangunkan orang untuk bersahur juga bagus berpahala banyak. Namun untuk sahur on the road, biarlah itu miliknya para musafir dan para pengelola profesional di bidang ini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun