Mohon tunggu...
Novia Syahidah Rais
Novia Syahidah Rais Mohon Tunggu... Manajer Marketing & Komunikasi -

Bukan soal siapa kita, tapi ini soal apa yang kita tulis!

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Lombok Sebagai Contoh Destinasi Wisata Halal Indonesia

23 Januari 2017   16:01 Diperbarui: 31 Januari 2017   14:15 5014
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kehebohan World Halal Tourism Award 2016 (WHTA) sebenarnya sudah bermula di tahun 2015 lalu. Di tahun 2015 itu Lombok (NTB) keluar sebagai salah satu pemenang wisata halal dari tiga kategori yang dimenangkan Indonesia.

Satu penghargaan diraih Sofyan Hotel Betawi di Jakarta untuk kategori World Best Family Friendly Hotel. Dua penghargaan diraih Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat untuk kategori World Best Halal Tourism Destination dan World Best Honeymoon Destination. Ini adalah modal besar bagi Indonesia untuk terus mengembangkan wisata halal.

Tahun ini Lombok kembali masuk dalam tiga kategori yaitu World’s Best Halal Beach Resort – Novotel Lombok Resort & Villas, Lombok, kategori World’s Best Halal Tourism Website – www.wonderfullomboksumbawa.com dan kategori World’s Best Halal Honeymoon Destination – Sembalun Village Region, Lombok. Pengumuman WHTA 2016 akan diadakan di Abu Dhabi tanggal 7 Desember 2016 besok.

Perda Wisata Halal Pertama

Gubernur NTB, TGH Muhammad Zainul Majdi mengatakan konsep wisata halal yang diusung pemerintah daerah akan diarahkan kepada wisata keluarga yang mengakomodir nilai-nilai Islam dan diperkuat dengan wisata religi dan budaya. Tak hanya itu, keseriusan NTB juga didukung dengan percepatan sertifikasi halal bagi restoran dan hotel, perbaikan infastruktur jalan dan transportasi, juga penetapan aturan-aturan ke dalam bentuk Perda.

NTB adalah daerah dengan Perda Wisata Halal pertama di Indonesia. "Ini merupakan bukti kesiapan kami sebagai destinasi wisata halal," kata LM. Faozal selaku kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata NTB.

Tertulis di dalam Perda No. 2 Tahun 2016 itu tentang pariwisata halal, bahwa ruang lingkup pengaturan Pariwisata Halal dalam Peraturan Daerah ini meliputi destinasi, pemasaran dan promosi, industri, kelembagaan, pembinaan, pengawasan dan pembiayaan. Pengelola destinasi pariwisata halal harus membangun fasilitas umum untuk mendukung kenyamanan aktivitas kepariwisataan halal. Misalnya tempat dan perlengkapan ibadah wisatawan Muslim, serta fasilitas bersuci yang memenuhi standar syariah.

Fasilitas lain seperti pijat, sauna, kolam renang dan salon juga harus berpegang pada peraturan di atas, dengan cara memisahlah tempat antara laki-laki dan perempuan. Lombok beruntung, karena saat ini Gunung Rinjani yang sebelumnya sudah ditetapkan sebagi Geopark Nasional, sebentar lagi akan ditetapkan sebagai Geopark Dunia. Ini akan menambah daya tarik wisatawan asing untuk datang ke Lombok. Daerah yang terkenal dengan sebutan Pulau Seribu Masjid ini memang tengah bersinar sebagai destinasi wisata halal Indonesia.

Label 'Wisata Halal' Menambah Jumlah Pengunjung

Lombok sendiri, sejak ditetapkan sebagai destinasi wisata halal dunia, sangat merasakan pertumbuhan kunjungan wisatawan ke Lombok. Karena itulah pemerintah NTB pun memahami bahwa dengan terpilihnya Lombok sebagai destinasi wisata halal dunia, maka mereka harus benar-benar mempersiapkan segala kebutuhan perjalanan seorang Muslim.

Termasuk penyediaan sajadah dan mukena di kamar-kamar hotel yang selama ini nyaris tak ditemui di kamar hotel umum. Begitupun fasilitas ibadah yang memadai di lokasi-lokasi wisata. Tahun 2014 Lombok (NTB) menduduki peringkat ke-6 berdasarkan penelitian Global Moslem Travel Index (GMTI) dan tahun 2015 naik ke peringkat ke-4. Target pemerintah, di tahun 2019 Lombok harus berada di peringkat ke-1.

Data kenaikan kunjungan wisatawan ke Lombok juga bisa dilihat melalui hotel-hotel di Lombok yang mengalami kenaikan dua kali lipat dibanding tahun-tahun sebelumnya. Untuk mendukung hal itu, Kemenpar membentuk Tim Percepatan Pengembangan Wisata Halal. Ini tak hanya berlaku untuk Lombok, Sumatera Barat dan Aceh pun mendapat dukungan sebagai destinasi wisata halal berikutnya.

MUI daerah NTB pun ikut bergeliat dengan menerbitkan ratusan label halal bagi hotel dan restoran-restoran yang menyediakan fasilitas ramah Muslim dan makanan halal. Semua pihak benar-benar dilibatkan dan harus siap dengan label 'wisata halal' ini. Terbukti hotel-hotel dan restoran yang sudah menyatakan kesiapan mereka bergabung dalam program ini tak pernah sepi pengunjung, justru semakin ramai. Nah, daerah lain bisa menjadikan Lombok sebagai contoh destinasi wisata halal Indonesia. (NSR)

Enjoy Lombok!

 Note: Artikel ini dipublikasikan juga dalam blog pribadi penulis (tintaperak.com)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun