Mohon tunggu...
Novan Prasetyo
Novan Prasetyo Mohon Tunggu... wiraswasta -

si gagal yang ingin belajar menulis !!!!!!!

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Kecamatan Pematang Sawa, Kabupaten Tanggamus. Lampung

24 Agustus 2012   01:47 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:23 1428
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

tulisan ini saya tulis berdasarkan kisah perjalanan saya ke sebuah kecamatan yang berada di "TENGAH HUTAN LINDUNG" entah kenapa kecamatan ini di beri nama pematang sawa, padahal tidak banyak sawah yang terdapat di dalamnya. nama pematang sawa sepertinya tidak sesuai dengan kenyataan yang terlihat. berawal dari sebuah tugas yang tidak dapat saya sebutkan secara detail. target tujuan menuntun saya ke sebuah kecamatan pematang sawa dengan desa tujuan TELUK BRAK, KARANG BRAK, TAMPANG TUA, TAMPANG MUDA, PESANGUAN, WAY ASAHAN dll. awalnya saya di beritahu penduduk sekitar KOTA AGUNG bahwa untuk menuju desa tersebut dapat menggunakan Kapal Motor, namun karena keharusan menempuh jalan darat, saya pun akhirnya memilih menyewa OJEK untuk menuju desa-desa tujuan. untuk bisa menuju ke pematang sawa, trek terakhir yang dapat di jangkau mobil adalah desa WAY NIPAH, setelah itu hanya motor yang dapat masuk ke jalan kecamatan pematang sawa. awalnya saya tidak yakin bahwa di balik bukit yang tinggi akan terdapat sebuah kecamatan yang terdiri dari beberapa DESA. setelah beberapa tanjakan maut dan jurang yang terjal dilalui oleh motor, terdapat perempatan dari jalan tanah merah. untuk menuju ke TAMPANG, KARANG BRAK dan TELUK BRAK, ambil jalan lurus, sedangkan untuk ke PESANGUAN dan WAY ASAHAN ambil belok ke kanan. selang 1 kilometer dari perempatan tersebut adalah daerah hutan lindung  TAMAN NASIONAL BUKIT BARISAN SELATAN. menurut tukang ojek yang membawa saya ke TELUK BRAK, apabila sedang "sial" kita terpaksa berhadapan dengan kawanan GAJAH yang mendiami hutan lindung tersebut. bahkan beberapa kali motor tukang ojek tersebut harus berhenti mendadak karena hampir menabrak BABI HUTAN. setelah melewati Hutan lindung tersebut, baru kita sampai ke sebuah desa bernama TELUK BRAK. sebuah desa tanpa LISTRIK yang mengandalkan panel tenaga surya untuk memenuhi kebutuhan energi listrik. tidak jauh dari desa TELUK BRAK  saya kembali melewati hutan lindung untuk menuju ke desa KARANG BRAK. desa KARANG BRAK merupakan desa yang berbatasan langsung dengan LAUT LEPAS. sama seperti TELUK BRAK, di desa KARANG BRAK tidak juga terdapat listrik, kecuali swadaya masyarakat setempat. dan tak selesai sampai di situ, perjalanan saya kembali dilanjutkan menuju desa WAY ASAHAN dan TAMPANG. kali ini hutan yang di lewati lebih lebat dan panjang. dan kali ini si tukang ojek mulai tidak bisa pelan memacu motornya. ternyata setelah saya sampai di TAMPANG, si tukang ojek baru memberitahu kalau daerah hutan lindung yang menuju TAMPANG merupakan habitat asli si loreng (HARIMAU SUMATRA). jadi jika "benar-benar tertimpa nasib sial" maka pertarungan hidup mati melawan si raja rimba pun harus di lakukan. dari sini saya baru sadar kenapa si tukang ojek membawa senjata api dan parang yang teramat tajam. alhamdulillah sekarang saya selamat keluar dari TAMPANG hingga tulisan ini saya POSTING, sebuah perjalanan menarik dan tentunya baru bagi saya. dan satu hal lagi yang ingin saya sampaikan bahwa PANTAI di sekitar TAMPANG dan WAY ASAHAN sangat indah. tapi harus berhati-hati karena ombaknya sangat besar. MY ADVENTURE...........................................Semoga info yang saya tulis bermanfaat bagi rekan-rekan KOMPASIANA.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun