Mohon tunggu...
Noor Haliemah
Noor Haliemah Mohon Tunggu... -

Muda Ganesha '12 | \r\nMahasiswi Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta | K-Minton (Between Korea dan Badminton) | kmintonfreak.wordpress.com | haliemaH5H.blogspot.com\r\n\r\n\r\n

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Penerus Dinasti Bulutangkis Mainaky: Lyanny Mainaky

20 Desember 2013   12:30 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:42 4797
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1387517290351693461

Lyanny Alessandra Mainaky, adalah putri sulung dari pebulutangkis Rionny Mainaky, yang saat ini menjadi pelatih bulutangkis Jepang.

Pertama kali ia bermain bulutangkis adalah ketika usianya menginjak 12 tahun. Awalnya belum timbul kemauan dari dirinya sendiri untuk menekuni bulutangkis. Bermula dari dorongan kedua orangtuanya, lalu sering melihat sepupu-sepupunya berlatih dan ikut mendukung saat sepupu-sepupunya sedang bertanding. Dari situ gadis penyuka warna merah ini ingin mencoba bermain bulutangkis bersama sepupu-sepupunya, salah satunya Talia. Juga karena kedua orang tuanya sering mengajaknya bermain bulutangkis, terutama sang mama yang sering mengajaknya latihan,  oleh karena itu ia semakin mantab menekuni bulutangkis sebagai kariernya. Ia mencoba bermain di sektor tunggal dan ganda, hingga ia menemukan passionnya kelak.

Lyanny sudah lama menetap di Jepang. Ia lahir di negara matahari terbit tersebut 17 tahun silam. Namun ia sempat bolak balik Indonesia – Jepang beberapa kali. Bermula dari sang Papa, Riony Mainaky yang menjadi pelatih di Jepang, tahun 2009 beliau mendapat panggilan dari pelatnas Jepang. Tangan dinginnya membuat bulutangkis Jepang kembali disegani saat ia merantau menjadi pelatih di sana. Ketika Lyanny kecil masih berusia 9 tahun, ia bersama keluarga kembali ke Indonesia. Saat menginjak usia 13 tahun, mereka kembali ke Jepang karena mendapat panggilan lagi. Tapi bulan Mei tahun ini, Lyanny kembali ke indoensia bersama sang Mama dan adik-adiknya. Mereka menetap di Jakarta, sementara sang Papa masih tinggal di Jepang. Meskipun lama menetap di Jepang, Lyanny tetap fasih berbahasa Indonesia. Terbukti dia dengan lancar menjawab pertanyaan saya yang menggunakan bahasa Indonesia. Saat ini ia menguasai bahasa Indonesia dan Jepang sekaligus.

Tidak seperti di Indonesia, Lyanny mengungkapkan bahwa di Jepang masih sangat sedikit turnamen-turnamen bulutangkis yang digelar. “ Di jepang nggak ada klub untuk taruna kebawah, jadi untuk bertanding harus membawa nama sekolah.” ungkapnya

Kembalinya keluarga Rionny ke Indonesia, membuat Marlev, adik dari Rionny berinisiatif membentuk perkumpulan bulutangkis Putra Mainaky. Dikutip dari wawancara dengan salah satu media online, "Anggotanya baru lima orang. Mereka anak-anak saya sendiri dan Riony. Orang sudah terlanjur tahu kalau Mainaky identik dengan bulutangkis, kami ingin berpartisipasi membantu perkembangan bulutangkis Indonesia," kata Marlev, yang untuk sementara perkumpulan bulutangkis miliknya tersebut masih menyewa tempat di kawasan Cibubur.

Jadi, anggota dari klub ini baru Lyanny Mainaky, sang adik Yehezkiel Mainaky, dan anak-anak dari Marlev Mainaky yaitu Alweyn J. Putra Mainaky, Alden L. Puta Mainaky, Aloysius M. Putra Mainaky. Untuk pelatihnya sendiri tentunya orang tua mereka sendiri. Seperti Lyanny yang dilatih oleh sang mama.

Ketika pulang ke Indonesia tahun ini, Lyanny masih duduk di kelas 2 SMA. Oleh karena itu ia memutuskan menempuh sistem belajar homeschooling untuk mengejar ketertinggalannya. Gadis kelahiran 14 september 1996 ini memiliki kesenangan lain selain bulutangkis. Seperti halnya Talia, hobinya yang lain adalah menyanyi. Ia sering menghabiskan waktu dengan bernyanyi bersama Talia. Penyanyi Jepang Idolanya adalah Angela Aki, sedangkan untuk penyanyi Indonesia ia mengidolakan Maudy ayunda.

Cita-cita terbesar Lyanny di karier bulutangkisnya adalah ia ingin juara olimpiade seperti atlet idolanya Lee Yong Dae. Cewek yang sangat menggemari makanan Jepang negitoro ini ingin membuat keluarganya bahagia sekaligus bangga. Ia ingin menyenangkan hati orang-orang yang sudah mendukungnya baik langsung maupun tidak langsung.

Selain atlet asal negeri gingseng, Lee Yong Dae, Ia juga mengagumi pebulutangkis asal China, Majin dan Tai Tzu Zing karena permainanya yang bagus.

Memiliki seorang ayah yang menjadi pelatih handal dan disegani oleh banyak orang, bahkan di luar negeri, Lyanny mengaku sangat bangga. Ia sangat mengagumi kepribadian sang Papa. Ia kagum dengan mentalnya yang sangat kuat, pekerja keras, dan saat ada kesulitan apapun beliau selalu mengembangkan senyum.

Meskipun lebih sering berlatih bersama sang Mama, namun kadang-kadang ia juga merasakan tangan dingin Rionny saat melatih. Menurutnya, ketika melatih beliau sangat tegas, tapi kadang-kadang lucu. “ Pasti kalau muridnya merasa bosan atau capek, papa langsung cari-cari cara buat bikin mereka tertawa, tapi kalo saatnya serius ya serius” begitu cerita Lyanny. Lyanny menambahkan, ketika kumpul bersama keluarga, Riony seorang yang memiliki selera humor tinggi. Ada saja ide- ide yang membuat semua tertawa. Sebenarnya semua kakak adik ini juga lucu, bukan orang yang kaku seperti yang kita lihat selama ini, namun diantara yang lain Rionny dari kecil memang yang paling sering menjahili kakak adiknya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun