Pada artikel lalu kanal kesehatan, saya menayangkan sebuah artikel kesehatan yang membahas Heart Burn. Pasti dong, masa menayangkan tulisan kesehatan di kanal humanoira, walaupun itu tidak ada larangannya pada Kitab Undang-undang hukum pidana.
Di artikel berjudul heart burn ada juga tip-tip dan komentar bermanfaat di sana. Bahwasanya tidak selamanya heart burn disebabkan makanan asam-asam yang menyebabkan asam lambung berlebih. Bisa saja lambung mengalami kekurangan asam.
Namun disini, saya juga hendak memberi kan tips-tips menurunkan asam urat yang menyebabkan penyakit osteoarthritis. Umumnya gejala ditemukan pada sendi atas jempol kaki atau kadang ditempat lain seperti pergelangan kaki ataupun lutut. Asam urat atau uric acid adalah hasil metabolisme protein purin yang sangat berlebih sehingga produknya adalah berupa kristal yang menumpuk pada sendi-sendi. Karena itu memakan makanan yang mengandung protein protein purin tinggi akan meningkatkan uric acid dalam tubuh anda, sedangkan memakan kristal-kristal batu permata seperti berlian tidak akan membuat anda cantik, tapi hanya membuat anda menjadi jelek seperti nenek-nenek yang pipi nya kempot. Dengan demikian, untuk menurunkan uric acid, saya memberikan tips-tips sebagai berikut, jangan hindari makanan protein purin yang tinggi seperti jeroan dan sea food dan kerang, tapi makanlah makanan tersebut banyak-banyak, paling tidak ada menunya pada tiap harinya.
[caption id="" align="alignnone" width="380" caption="Jeroan Coto Makassar (c) http://recipe.bitfreedom.com/files/2010/03/coto-makassar.jpg"][/caption]
Jika anda heran, kenapa justru saya menyarankan anda memakan makanan yang mengandung protein purin yang sangat tinggi, dan bukannya batu-batu dijalanan, maka jika anda punya riwayat penyakit yang dikenal juga sebagai Gout ini, saya silahkan anda membuktikan. Makanlah makanan-makanan tersebut di atas secara rutin. Niscaya kristal-kristal uric acid turun kebawah untuk menyerang sendi-sendi tulang anda. Dan itulah sebabnya saya menayangkan ini di kanal humor. Sebab tidak ada larangan di dalam Kitab Undang-Undang hukum pidana apalagi perkawinan.
Terima kasih banyak telah membaca tulisan sableng ini.
salam dari bukan suami sableng
