Mohon tunggu...
Cha Cha
Cha Cha Mohon Tunggu... pegawai negeri -

wanita biasa, lola, suka kesasar, bangga jadi ibu Syailendra Akhtarasatya.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Manajemen Risiko Berbasis ISO 31000

11 September 2011   04:08 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:04 2241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_134276" align="aligncenter" width="206" caption="Bukukita.com"][/caption]

[caption id="attachment_134277" align="aligncenter" width="576" caption="blogspot.com"][/caption]

Jika selama ini banyak dikenal ISO 9000 atau manajemen mutu, ISO 14000 tentang manajemen lingkungan, dan OHSAS 18000 tentang manajemen K3, maka ada satu lagi yang tak kalah penting, yaitu ISO 31000 yaitu panduan manajemen risiko.

Buku mengenai manajemen risiko industri keuangan dan perbankan sudah sangat banyak. Tapi ulasan manajemen risiko untuk industri non - perbankan yang simple dan aplikatif jarang. Salah satunya buku yang sangat saya rekomendasikan adalah “Manajemen Risiko berbasis ISO 31000 untuk industri non perbankan” karya Pak Leo Susilo mantan direksi Astra Group dan Pak Victor Riwu, seorang konsultan senior.

Intinya dalam buku ini adalah merubah paradigma lama ''High Risk, High Return'' menjadi ''Low Risk, High Return'' dengan pola pengelolaan risiko secara terstruktur, terukur, dan tertata rapi.

Banyak risiko yang bisa dihadapi perusahaan non perbankan. Ini bukan murni kesalahan teknis operasional, tapi juga ada andil manajemen puncak dalam membuat perencanaan dan strategi sedari awal, dimana faktor risiko yang mungkin terjadi sering diabaikan.

Penulis buku memberikan beberapa contoh kasus semacam kasus pabrik kimia Union Carbide Bhopal India, dimana ratusan liter air masuk ke dalam tanki 420 ton methil iso sianat. Jelas di dalamnya menimbulkan reaksi kimia eksoterm yang menghasilkan gas beracun dan membawa petaka bagi hampir satu juta jiwa manusia. Ini merupakan hasil kelalaian manajemen industri yang berdampak dalam keselamatan , teknologi, hukum, ekonomi, dan lingkungan hidup . ‘Manajemen penuh risiko yang komplit’.

Oleh karena itu disusun buku ini yang merupakan panduan manajemen risiko yang sifatnya generik dan aplikatif. Yang membedakan antara ISO 31000 dengan standart manajemen risiko adalah adanya kerangka kerja yang merupakan implementasi prinsip manajemen mutu '' plan - do - check - action ''. Dimana kerangka di sub kan menjadi perencanaan kerangka kerja manajemen risiko, penerapan manajemen risiko, monitoring dan review serta perbaikan berkelanjutan. Selain itu ada proses manajemen risiko yang di sub kan menjadi identifikasi risiko, assesmen risiko, perlakuan terhadap risiko serta implementasinya.

ISO 31000 bukan seperti ISO lainnya yang bisa di ajukan sertifikasi. Aplikasi ISO 31000 beragam dan khas sesuai jenis usaha. Jadi hanya perlu di implementasikan sesuai keadaan perusahaan. Keuntungan penerapan adalah :

  1. Mengurangi kejutan tidak menyenangkan untuk perusahaan. Dengan identifikasi risiko di awal, assemen, dan penanganan risiko2 yg berdampak negatif maka otomatis kejutan berkurang. Selain itu pengendalian risiko sudah termonitor dengan baik sedari awal.

  2. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    Mohon tunggu...

    Lihat Catatan Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun