Mohon tunggu...
Khairunisa Maslichul
Khairunisa Maslichul Mohon Tunggu... Dosen - Profesional

Improve the reality, Lower the expectation, Bogor - Jakarta - Tangerang Twitter dan IG @nisamasan Facebook: Khairunisa Maslichul https://nisamasan.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Segarnya Kemerdekaan dengan Kerja Bersama BUMN dan Warga

21 Agustus 2017   10:16 Diperbarui: 22 Agustus 2017   19:30 2377
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sejumlah pelajar meramaikan pawai kemerdekaan pada upacara 17 Agustus 2017 di Kebun Teh Malabar Pangalengan Jawa Barat (Dokpri)

Tepat pada tanggal 17 Agustus 2017 lalu, bangsa Indonesia merayakan hari kemerdekaannya yang ke-72.  Upacara bendera dan berbagai lomba menyambut peringatan 17-Agustusan juga rutin dilakukan setiap tahunnya oleh warga perumahan maupun instansi swasta dan pemerintahan.  Umumnya mereka mengadakan acara tersebut secara terpisah.  Nah, lalu bagaimana jika kali ini warga bersama sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memperingatinya bersama-sama di kebun teh yang terbuka dengan udara yang sejuk?

Itulah yang terjadi pada liputan 20 orang Kompasianer di Lapangan Olahraga pada Kebun Teh yang berlokasi di Malabar -- Pangalengan, Jawa Barat.  Jika biasanya upacara bendera dilaksanakan dengan suasana lebih formal, maka upacara bendera 17 Agustus 2017 tahun ini tentunya lebih rileks namun tanpa harus menghilangkan kekhidmatannya.  Perayaan kemerdekaan di Kebun Teh Malabar tersebut juga merupakan hasil kerjasama warga desa sekitar dan sejumlah BUMN, yaitu Bank Mandiri, Bio Farma, PJT 2, PTPN VIII, serta Kementerian BUMN.

Peserta upacara berasal dari warga desa dan juga staf BUMN (Dokpri)
Peserta upacara berasal dari warga desa dan juga staf BUMN (Dokpri)
Tak heran, saat memasuki kawasan perkebunan teh, para Kompasianer langsung disuguhi pemandangan yang jarang ditemui saat upacara bendera 17 Agustus di perkotaan.  Ya, apalagi kalau bukan antusiasme warga desa yang datang berombongan menuju lokasi upacara.  Panitia yang berasal dari staf BUMN juga turut berbaur dengan warga sehingga suasana kekeluargaan yang lebih nyaman dapat dirasakan.  Sejumlah pelajar dari sekolah di sekitar kebun teh turut aktif berperan dan dilibatkan sebagai petugas pengibar bendera serta marchingband.

Ketika melihat kemeriahan dan kerja bersama antara warga dan BUMN dalam upacara bendera di Pangalengan tersebut, saya lantas teringat suasana perjuangan rakyat Indonesia untuk merebut kemerdekaan dari cengkeraman penjajahan.  Ketika itu, suasana persatuan sangat kental terasa, terutama antara tentara dan rakyat biasa.  Semuanya, yang menganggap dirinya adalah bagian dari rakyat Indonesia, saling bahu-membahu untuk mewujudkan negara Indonesia yang merdeka, berdaulat, dan bermartabat secara hukum di mata internasional.

Lokasi upacara bendera yang berlatarkan pegunungan membuat perayaan kemerdekaan semakin mengesankan (Dokpri)
Lokasi upacara bendera yang berlatarkan pegunungan membuat perayaan kemerdekaan semakin mengesankan (Dokpri)
72 tahun berlalu, pastinya secara hukum konstitusi negara, Indonesia sudah mutlak diakui sebagai negara merdeka oleh dunia internasional.  Lalu, setelah merdeka, bagaimana selanjutnya pembangunan yang terjadi di Indonesia?  Sudahkah rakyatnya makmur sentosa dan sejahtera sebagaimana amanat para pendiri bangsa (founding fathers) terdahulu? Momen kerja bersama antara warga dan sejumlah BUMN saat upacara bendera di Pangalengan 17 Agustus lalu menyadarkan banyak pihak bahwa perjuangan itu harus terus disegarkan setiap tahunnya.

Maka, inisiatif Bank Mandiri bersama sejumlah BUMN lainnya untuk melaksanakan perayaan kemerdekaan yang berlokasi lebih dekat dengan warga patut diapresiasi sepenuh hati.  Waktu baru menunjukkan pukul 7.30 pagi WIB saat Kompasianer memasuki lapangan upacara yang sejuk udaranya.  Namun, di sekitar kebun teh sudah penuh dengan warga dan staf BUMN yang akan ikut merayakan pula HUT ke-72 RI.  Sejumlah pedagang berjajar sepanjang jalan menuju kebun teh dan membentuk pasar kaget.  Sekalipun begitu, semuanya tetap aman terkendali.

Upacara 17 Agustus 2017 di Kebun Teh Malabar terselenggara atas kerja bersama BUMN dan warga (Dokpri)
Upacara 17 Agustus 2017 di Kebun Teh Malabar terselenggara atas kerja bersama BUMN dan warga (Dokpri)
Para Kompasianer pun bergabung dengan barisan pertama staf BUMN.  Sambil menunggu upacara dimulai, para warga yang nantinya akan berpartisipasi dalam pawai karnaval kemerdekaan satu-persatu memasuki lapangan upacara.  Mulai dari orang tua, remaja, hingga balita ikut serta dalam perayaan kemerdekaan di lapangan teh tersebut.  Memang jika dibandingkan dengan kemewahan pawai kemerdekaan di kota, hiasan pawai warga desa di sana tergolong sederhana.  Meskipun demikian, semangat mereka tetap luar biasa dari awal upacara.

Setelah upacara dimulai, maka suasana pun lebih tenang dan khidmat.  Direktur Utama Bank Mandiri yaitu Bapak Kartika Wiroadmodjo bertindak selaku Inspektur Upacara.  Adapun pasukan pengibar bendera yaitu berasal dari pelajar yang tergabung dalam eskul Paskibra di sejumlah SMU sekitar Pangalengan.  Prosesi upacara pengibaran bendera pun dilakukan dengan tertib dan seksama.  Bagi peserta upacara, selain kesejukan udara di kebun teh, pemandangan lereng gunung menjadi latar belakang lokasi upacara yang begitu indah dipandang mata.

Meskipun hiasannya sederhana, pawai kemerdekaan di Pangalengan tetap menggembirakan (Dokpri)
Meskipun hiasannya sederhana, pawai kemerdekaan di Pangalengan tetap menggembirakan (Dokpri)
Selesai pengibaran bendera, maka paduan suara yang juga berasal dari berbagai sekolah terdekat dengan kebun teh semakin menyegarkan suasana perayaan kemerdekaan.  Lagu-lagu nasional yang dikumandangan dengan merdu dan syahdu oleh mereka yaitu Padamu Negeri, Halo-halo Bandung, Indonesia Pusaka, Hari Merdeka, dan Kulihat Ibu Pertiwi.  Sejumlah peserta upacara, termasuk Kompasianer dan staf BUMN yang berdiri di lapangan terdengar ikut menyanyikan pula lagu-lagu tersebut yang semasa sekolah dulu sering diperdengarkan.

Perayaan kemerdekaan di Pangalengan tersebut juga menjadi momentum sinergi yang harmonis antara BUMN dan warga dalam penyerahan bantuan sosial sebagai bagian dari tanggungjawab perusahaan terhadap warga sekitar (Corporate Social Responsibility/CSR).  Bank Mandiri menyerahkan CSR berupa Bedah Rumah Veteran, Renovasi Sekolah, dan Bantuan Pendidikan berupa pakaian seragam sekolah.  Selain Bank Mandiri, P.T. Bio Farma juga turut menyerahkan bantuan CSR berupa Vaksinasi Hepatitis B secara gratis terhadap 500 warga desa.

Vaksinasi Hepatitis B juga ikut mengisi rangkaian acara 17 Agustus 2017 di Pangalengan (Dokpri)
Vaksinasi Hepatitis B juga ikut mengisi rangkaian acara 17 Agustus 2017 di Pangalengan (Dokpri)
          Kompasianer lalu meliput kegiatan vaksinasi yang berlangsung seusai upacara bendera pada pukul 09.00 pagi WIB.  Vaksinasi Hepatitis untuk warga Desa Sukamanah dan Banjarsari Pangalengan tersebut berlokasi di SDN Malabar 01.  Menurut petugas vaksinasi, setelah 1.5 jam kegiatan berlangsung -- dari target 4 jam waktu pelaksanaan -- warga desa yang datang sudah berjumlah 203 orang.  Sebelum meninggalkan kebun teh, Kompasianer menyempatkan berfoto bersama dengan pelajar penerima sertifikat SMN (Siswa Mengenal Nusantara) Jawa Barat 2017.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun