Mohon tunggu...
Niko Simamora
Niko Simamora Mohon Tunggu... Pengajar - Menulis

@nikomamora~\r\nnikosimamora.wordpress.com~\r\nniko_smora@live.com\r\n

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Kapan Bisa Harvest, Kalau Tidak Mulai Invest?

18 Juli 2017   01:33 Diperbarui: 20 Juli 2017   12:12 709
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Setahun terakhir saya sangat tertarik dengan pengelolaan keuangan. Pengelolaan keuangan yang dipraktikkan dengan disiplin sesuai dengan pemahaman resiko masing-masing di masa datang pasti akan memberikan return yang menarik. Artinya apa? Seperti judul di atas, orang akan pasti panen (harvest) kalau sudah mulai menanam (invest). Tidak mulai invest, jangan mimpi untuk harvest. Invest sedikit, harvest sedikit. Invest sedikit demi sedikit, ketika harvest sudah menjadi bukit.

Kenyataan di sekeliling saya juga memberi gambaran bahwa para orang tua yang sudah tidak produktif tetap bisa menjalani hidup tanpa kekurangan karena sudah menyisakan penghasilan di masa produktif mereka. Entah itu pegawai negeri, swasta, atau bahkan pengusaha sekalipun terlihat sangat bahagia ketika bisa olahraga di pagi hari, bersenda gurau dengan sesamanya tanpa mengeluh soal sakit atau keuangan, dan terutama bisa cerita tentang jalan-jalan ke suatu daerah dan bisa menikmati kuliner daerah tersebut.

Sebuah pesan masuk ke dalam Whatsapp Group:

Resep AWET MUDA

Bahan:

  • 10 lembar daun sirsak
    • 5 cm jahe
    • 50 ml sari apel
    • 1 sendok teh madu asli
    • 2 sendok makan air jeruk nipis

Cara membuat:

Rebus daun sirsak dengan 2 gelas air sampai mendidih kemudian air rebusannya ditambahkan jahe, sari apel, madu dan jeruk nipis. Aduk sampai merata dan siap diminum.

Cara minum:

Diminum saat SMA..Kalau sudah tua, telat!*senyum*

Pesan singkat di atas punya moral cerita yan g sangat baik bila dikaitkan dengan kebiasaan berinvestasi: Mulailah di saat masih muda! Cukup jelas bukan?!

Lalu, resepnya investasinya apa? Ya, kita butuh resep yang tepat dan sangat cocok dengan keadaan kita. Ibarat kata, ketika ingin memilih tempat untuk berinvestasi, carilah produk yang paling sesuai dengan selera risiko kita. Anda memilih risiko yang besar, sedang ataupun kecil disesuaikan dengan porsi investasi yang anda alokasikan. Perlu ditekankan untuk mempelajari secara detil produk investasi yang anda pilih dan lupakan produk investasi yang menawarkan keuntungan sangat cepat dan besar.

Nah, ketika sedang memilih-milih produk investasi yang anda butuhkan, ada baiknya kita simak beberapa hal yang perlu kita pahami tentang pengelolaan keuangan ala Henra Sensei. Pertama, kita harus memahami bahwa kita akan mengalami tiga situasi dalam kehidupan, yaitu hidup-sehat-produktif, hidup-kurang sehat-tidak produktif, dan tidak hidup-tidak produktif. Dengan situasi kehidupan tersebut, kita harus bisa mengelola harta kita yang pada akhirnya bermuara pada hasil (outcome): bahwa harta kita surplus, mudah dibagi, dan likuiditasnya tinggi.

Kedua, ketika kita memegang kendali atas harta ada banyak kendala yang dihadapi, terutama bila harta tersebut didapatkan dari warisan. Kendala finansial dapat berupa sifat asli manusia yang akan sangat rakus terhadap harta, kebutuhan gaya hidup, persiapan dana masa depan, dana untuk sosial/charity , dan terutama masalah pajak. Pajak adalah sebuah keniscayaan, sehingga harus menjadi perhatian dalam pengelolaan keuangan/harta.

Lalu, apa yang harus dilakukan ketika memiliki harta? Pada bagian ketiga ini, dijelaskan bahwa ada tiga instrumen yang bisa dipertimbangkan sebagai sarana untuk melakukan pengelolaan keuangan maupun harta. Ketiga hal tersebut adalah Saving(Tabungan), Investment (Investasi), dan Protection (Proteksi) yang disingkat SIP.

Lakukan saving terhadap uang yang bersumber dari situasi kita sekarang dalam bentuk kas, tabungan, dan deposito. Lakukan investasi sebagai uang yang bisa menjadi sumber pada masa yang akan datang. Investasi bisa berupa dana pensiun, reksadana, obligasi, saham, logam mulia, maupu properti. Lalu, jangan lupa untuk meninggalkan sumber uang bagi keturunan an kita berupa proteksi yang dapat berupa kontrak pertanggungan. Untuk kontrak pertanggungan, lakukan ketika kita berada dalam tiga hal berikut: usia yang memadai, kesehatan yang memadai, dan harta yang memadai.

Apa yang sudah disinggung di atas bahwa ketika memulai pengelolaan keuangan, sebaiknya dimulai sejak sekarang, sejak kita masih produktif, dan untuk hal itu telah hadir solusi pengelolaan keuangan yang menjawab kebutuhan kita saat ini. Solusi ini disebut sebagai Miracle in Protection (MIP) karena memberikan kemudahan dan proteksi yang optimal. Dengan memilih solusi MIP, ada beberapa keuntungan yang bisa kita rasakan yaitu, menjaga keamanan kita dalam keadaan apapun, bisa mempertahankan gaya hidup, melindungi aset untuk tetap menjadi hak milik, memastikan bahwa semua anggota keluarga mendapatkan haknya, dan juga untuk efisiensi pajak dan biaya.

Dengan melihat keuntungan yang didapatkan dari MIP, tentu yang kita butuhkan kemudian adalah  kepastian bahwa apa yang kita investasikan saat ini tetap terjamin di masa depan bersama dengan manfaatnya. MIP memberikan jaminan yang disebut sebagai 3 Pasti, yaitu (1) kepastian proteksi jiwa & kecelakaan seumur hidup dengan perlindungan hingga 100 tahun, (2) kepastian masa bayar premi yang dapat dipilih sesuai kebutuhan, dan  (3) kepastian dana tunai di masa pensiun ketika mencapai usia 65 tahun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun