Mohon tunggu...
NICO WARDANA
NICO WARDANA Mohon Tunggu... -

Hanya Seorang Manusia yang masih banyak belajar tentang segala hal, dan saya bukan murid eyang subur..

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Media Provokator (Lagi)

25 Juli 2013   14:09 Diperbarui: 24 Juni 2015   10:03 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Untuk kesekian kalinya, media massa di negeri ini  lagi-lagi mengusik ketenangan dan kerukunan antar umat beragama yang sebenarnya sangat baik dan harmonis.


Kompas.Com  sore kemarin (23/7) mengangkat berita dengan judul provokatif yang diambil dari media MalaysiaKini.com : “Selama Puasa,  Siswa Non-Muslim Malaysia Terpaksa Makan diToilet”.  Berita dengan foto yang memperlihatkan anak-anak non Muslim sedang makan di toilet menjadi ilustrasi yang bisa membuat siapapun yang melihatnya menjadi geram dan tersinggung, khususnya orangtua siswa tersebut dan masyarakat non Muslim.  http://internasional.kompas.com/read/2013/07/23/1703150/Selama.Puasa.Siswa.Non-Muslim.Malaysia.Terpaksa.Makan.di.Toilet (LIHAT FOTO 1)

Seperti ditulis Kompas.Com,  foto tersebut  diunggah Guneswary Kelly, seorang ibu yang putrinya bersekolah di sekolah milik Pemerintah Malaysia itu. Guneswari mengatakan, sekolah "memaksa" para siswa non-Muslim makan di toilet dengan alasan menghormati mereka yang berpuasa

Berita yang hari ini menjadi Berita Terpopuler di Kompas.Com itu tentu saja amat menyinggung perasaan siapa saja yang membacanya, khususnya bagi umat non Muslim yang merasa diperlakukan hina dengan cara yang sangat tidak beradab oleh sebuah institusi pendidikan.

Puluhan bahkan ratusan hujatan, yang secara langsung maupun tidak langsung menyerang dan menyakiti perasaan umat Islam, langsung bertebaran di kolom komentar  Kompas.Com. Mulai dari yang “halus” sampai yang kasar.  Dan itu dibiarkan bergulir seperti bola liar oleh Kompas.Com. Tak sedikitpun Kompas.Com peduli bahwa sekian juta umat Islam di Indonesia, termasuk di antaranya pembaca Kompas.Com sedang berpuasa dan menahan kesabaran dengan hujatan itu.

Pertanyaannya, benarkah sedemikian diskriminatif dan tidak beradabnya sekolah tersebut sampai-sampai tega memaksa muridnya yang tidak puasa untuk makan di toilet ?

Ternyata tidak sulit untuk menemukan fakta  yang sebenarnya terjadi .  Salah seorang pembaca di kolomkomentar  Kompas.Com.  mengajak pembaca untuk melihat info pembanding di  website  OhTidak.Com http://www.ohtidak..com/oh-isu-murid-makan-dalam-tandas-kisah-sebenar/

Dari websiteitu secara mudah bisa ditemukan fakta bahwa ternyata tuduhan itu tidak sepenuhnya benar bahkan lebih mengarah ke provokasi.  Foto2 dan investigasi lebih lengkap bisa didapatkan di website milik Mazidul Akmal http://www.mazidulakmal.com/

Tempat yang  dikatakan sebagai toilet itu sebenarnya adalah ruang ganti pakaian bagi siswa. Dulunya memang kamar mandi yang dilengkapi shower,  tapi sejak bulan Maret  2013 lalu sudah dirubah fungsinya.  Saat kantin ramai dan tidak dapat lagi menampung siswa yang makan, ruang ganti itu difungsikan sebagai ruangan makan bagi para siswa. (LIHAT FOTO 2) (LIHAT FOTO 3)

Jangan bayangkan ruangannya kotor layaknya toilet.  Bisa dilihat di foto-foto yang terdapat di website Maziduakmal,com,  ruang ganti yang berubah fungsi jadi ruang makan itu benar-benar bersih, wangi dan tidak pernah lagi digunakan untuk mandi apalagi buang air. Hanya ada wastafel  untuk cuci tangan,  meja dan kursi yang disediakan untuk siswa.  Terdapat beberapa tulisan di dinding ruangan seperti JAGA KEBERSIHAN TEMPAT MAKAN,  SILA BASUH TANGAN DI SINKI dan larangan untuk buang air kecil maupun besar di ruangan itu. (LIHAT FOTO 4 )

Intinya adalah :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun