Mohon tunggu...
Nia Mega
Nia Mega Mohon Tunggu... Freelancer - penyayang makhluk hidup

mau dikemanakan sampah-sampah pemikiran? menulis jawabannya (fiersa besari)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Sepasang Fana dalam Aksara

19 September 2019   09:00 Diperbarui: 19 September 2019   12:17 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Yang hangat dari sebuah kisah adalah perdamaian diantara perseteruan
Yang merekah dari bunga adalah senyummu yang tertuju pada puan
Yang mewangi dari sebuah parfum adalah kekuatan jenisnya yang di-padu-padankan dengan kepercayaan pemiliknya
Yang lebih bergetar dari suara guncangan adalah melihatmu menujuku tanpa rencana dari kita, melainkan dari kuasaNya.

Kita adalah sepasang fana dalam aksara
Yang melejit melesat hanya dalam kata-kata tanpa bicara
Menjadikan makna berlipat ganda penafsirannya
Untuk siapakah karyamu itu kiranya?

Aku ingin menebak-nebak setiap kata dalam kalimatmu
Ya, mencoba mengikuti alur pikiran dan imajinasimu
Meski ku tahu, itu mustahil tertuju padaku
Namun, aku tetap mengagumi buah pikiran dan perasaanmu

Apa yang sedang terjadi diantara dua pelantun kata, penikmat senja dan kopi ini?
Berusaha mengurai apa yang dialami di dunia non fiksi
Menyemangati diri sendiri dari skenario Illahi
Apa kau tidak mau berbagi nuansa pikiran dan hati?
Setidaknya, agar kau tidak berat menanggung beban seisi bumi.

......

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun