Mohon tunggu...
Nhaa Khusna
Nhaa Khusna Mohon Tunggu... -

Just a dreamer and a thinker. Mencoba menuangkan apa yang ada dalam pikiran.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kebaya, Apakah Hanya Sekadar Simbol Kartini Saja?

22 April 2019   09:50 Diperbarui: 22 April 2019   09:53 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Di Indonesia, tanggal 21 April merupakan hari yang sangat penting bagi wanita dan perempuan Indonesia. Sebab di hari itu wanita Indonesia memeringati Hari Kartini. Hari Kartini dianggap sebagai simbol perjuangan kaum wanita atas hak-haknya di bumi Indonesia. Perjuangan hak-hak wanita ini kemudian dikenal dengan istilah emansipasi wanita.

Namun, kenapa saat Kartinian (red: memeringati Hari Kartini) anak-anak diminta memakai kebaya yang otomatis membuat mereka berias kemudian sambil berlenggak-lenggok, they easily said "Selamat Hari Kartini untuk perempuan bla bla bla." Apakah cukup perjuangan Kartini hanya disimbolisasikan dengan kebaya? 

Oke, we all know tidak ada yang salah dengan kebaya. Kebaya merupakan salah satu pakaian tradisional dan kita perlu melestarikannya. Berjalan berlenggak-lenggok pun tidak mudah, dibutuhkan latihan yang tak hanya sekali dua kali. Tapi bukankah alasan kenapa hari lahir Kartini diperingati karena jasa-jasa Beliau yang jauh melampaui dari hanya sekedar memakai kebaya, berias, dan segala tetek bengeknya? 

Banyak cara yang bisa dilakukan untuk merayakannya. Salah satunya kita bisa meminta anak-anak untuk menuliskan alasan kenapa (kita) warga Indonesia khususnya perempuan perlu memeringati hari lahir Kartini, lalu meminta mereka untuk membacakannya di depan teman-temannya (sambil memakai kebaya juga boleh). 

Atau cara lain yang lebih edukatif untuk anak-anak. Bukan berarti hal yang biasa dilakukan tidak edukatif, hanya saja terkesan kita memaknainya externality bukan internality. Dengan meminta mereka untuk menulis & membaca, kita mengajarkan tentang literasi yang sebenarnya sangat dibutuhkan di negara tercinta ini dan merupakan salah satu hal yang diperjuangkan Ibu Kartini. Serta mengajarkan mereka untuk dapat berkarya dan berdaya layaknya Beliau sedari dini. 

Kalau kata mbak Najeela Shihab, salah satu kekuatan utama Kartini yang membuatnya terus dirayakan hingga hari ini adalah tulisan-tulisannya yang terus menerangi. Jadi kenapa tidak? Mencoba mengajarkan generasi muda negeri ini untuk menerangi at least untuk diri mereka sendiri?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun