Mohon tunggu...
Ratu Kalinyamat
Ratu Kalinyamat Mohon Tunggu... lainnya -

Seorang anak desa yang ingin menulis sesuatu yang baik

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Sudah Jatuh Tertimpa Tangga

7 Juni 2013   07:47 Diperbarui: 24 Juni 2015   12:25 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Salam kompasiana di mana berada sudah lama teman-teman kampung saya tak ada beritanya karena sibuk dengan pekerjaan masing-masing, kata salah satu teman saya Paijo sih katannya sudah males ngobrolin tentang pemerintah apalagi pilkada dan bbm, karena sepertinya masyarakat sudah tak punya wakil di senayan yang bisa menyuarakan kepedihan masyarakat rendahan sepertiu kita ini. Serba salah seperti pepatah mati segan hidup pun segan serba tak bisa mengambil keputusan kalau orang jawa bilang "bebek ngemut klerut" artinya sobek berturut-turut kalau orang Jakarta bilang sudah jatuh tertimpa tangga pula memang tragis sebagai masyarakat miskin seperti saya dan teman-teman bahwa kita hanya bisa melihat orang-orang yang ngomong pinter di siaran televisi tapi kenyataannya nol, malah salah satu teman aku Paimin bilang "Mendingan Syeh Puji karo Eyang Subur mas dari pada wakil rakyat kita" , "Lha kok saged ngoten mas " tanya saya. "Syeh Puji dan Eyang Subur walau punya istri banyak masih ingat masyarakat kecil walau tak menjadi wakil rakyat dia masih memberi sembako dan uang " kata Paimin dengan semangatnnya dan melanjutkan lagi argumennya "Coba kalau wakil rakyat oh ora leh mas..............DPR itu kan Dewan Pengkianat Rakyat.............he..............mereka kalau mau nyalon cuma janji-janji saja dan setelah jadi kok memberi sembako atau membangun.................jalan-jalan ke masyarakat untuk ngobrol saja nggak pernah sama sekali.................opo iku sing diarani wakil rakyat..........."

"Nggak usah emosi dhe..................santai saja................" sahut aku, "ngapuntene mas kulo emosi soale wis keterlaluan babar blas ora mikirke wong cilik koyo awake dewe..................". Aku cuma tersenyum kecut mendengarkan uneg-uneg teman-teman dari kalangan bawah. Memang serba salah mau tidak nyoblos dikira golput tapi kalau milih salah satu wakil aspirasi kita hampir 100% tidak teraktualisasi dengan baik. Kalau saya lihat APBN yang hampir Rp. 1500 T sebagian besar hanya untuk gaji pegawai, pembiayaan pendidikan dan subsidi BBM dan untuk pembangunan sarana umum minim sekali maka nya banyak jalan yang berlubang dan bergelombang hanya di tambal dan diratakan saja dan bikin perjalanan kita jadi tak nyaman. Apalagi subsidi BBM yang bisa di rasakan semua masyarakat mau di kecilkan dan nantinya tidak ada dan subsidi di pendidikan sebagian besar hanya di pakai untuk penambahan gaji gurunya saja, mana yang bisa di rasakan masyarakat kalangan bawah masuk sekolah setingkat smp n dan sma n saja masih butuh uang paling sedikit Rp. 5 juta, bagaimana masyarakat kecil seperti saya dan teman-teman bisa menyekolahkan anak-anak kita, sepertinya memang masyarakat kecil seperti kita ini tak mempunyai hak sebagai warga negara yang layak. "Eh ..............mas carane duit pajak lan adol minyak, gas neng luar negeri terus duite neng endi yo................" tanya Karman, "Oh kalau uang seperti itu ya untuk menyokong APBN kang.............." jawab aku. "Koyo koyo sing iso nikmati duit iku yo mung wong-wong pemerintahan koyo pegawai negeri yo mas....................lha koyo kene entuk opo.........?!" sahut Karman, "Ah Dhe..............sampeyan itu harusnya bangga sebagai warga yang bisa hidup tak sebagai benalu negara karena tak pernah menerima gaji dari pemerintah tetapi karena bisa menghasilkan uang dari bercocok tanam dan buruh" jawab aku.

"Ya kalau pemerintah jadi menaikkan harga BBM, pastinya semua harga bahan pokok juga naik tetapi nantin katanya rakyat miskin diberi BLSM........." kata aku , "Nopo niku BLSM mas.................?!" tanya teman-teman serempak..........."Ya.........seperti BLT dulu lah...................." jawab aku, "Walah mas.................mas...........raskin beras yang dibagikan itu bisa untuk apa mas................lha sebulan hanya 5 kilo................itu saja kadang-kadang nggak pantas untuk di masak....................jan...........jan pemerintah iku ngawur tenan mas.............." Sahut Karman, "Ya..............pasti begitu Dhe...........karena mereka tak mau terjun sendiri ke masyarakat yang paling dasar.......................maunya kan ngobrol di kecamatan balau desa atau di tengah sawah yang sudah disetting dulu nanti disiarkan langsung ke masyarakat...............seperti itu ya tak menyentuh dasar masyarakat sama sekali.........." kata Aku. "Bener banget mas...........sak jane.........koyo Camat, Bupati, Walikota, Gubernur iku kudu jalan-jalan neng omahe wargane ora usah di totke ajudane lan mangan bareng karo ngobrol ben ngerti sak jane kualitas uripe kene koyo opo..........."  sahut Paimin. "Walah mas...........caleg tahun ngarep luwih parah...........soale si Soleh wong deso sebelah sing pengangguran karo tingkahe ora bener eh malah nyaleg................wis wong 2" kata Karman

"Ya malah tak benar lagi kan mosok orang-orang seperti itu bisa lolos menjadi caleg partai, gimana mereka bisa mewakili kita. Setahu saya dan sekarang orangnya masih duduk di DPR, ada salah satu kader partai yang dulunya sebagai pentolan penjahat terorganisir dan menjadi ketua salah satu partai, ya nggak heran kalau saat ini punya dua kapal tangker yang selalu mengangkut batu bara dari kalimantan, terus kira-kira kekayaannya dari mana ya................." kata aku, "Walah mas....................yo mesti ngampok negoro tapi ora ketok........................" sahut Paimin karo podo guyu kabeh ha.......................ha..................Memang sudah terlalu parah orang-orang di negeri ini terutama para pemimpinnya, saya pikir hanya revolusi yang bisa membuat negara ini akan semakin baik dan yang melakukan adalah pemimpin-pemimpin agama yang dapat di percaya masyarakat dan nantinya pemerintahan di serahkan pada orang yang tepat, yang bersih mau mendengarkan keluhan rakyatnya dan tegas. Yang lebih parah lagi....................kemarin sewaktu om dari luar kota mampir ke rumah eh..........malah cerita kalau bos nya yang ada di Jakarta cerita dulu pernah kasih uang Rp 500 jt pada salah satu orang kepolisian bintang 2 atau 3 dan orangnya sekarang sudah di atasi pemerintah untuk mengurusi masalah century................eh...............gile bener dan tak jadi karena sudah terlanjur AA masuk penjara karena pastinya ada mega skandal di negeri ini.................katannya sih uangnya mengalir ke pangkuan ibu pertiwinya orang nowor wahid....................parah negeri ini.

Soekarno : " Musuh terberat dalam membangun negeri ini adalah bangsa sendiri..............."

Mungsuh paling berat kita untuk maju adalah ya...........diri kita sendiri.................

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun