Mohon tunggu...
Roneva Sihombing
Roneva Sihombing Mohon Tunggu... Guru - pendidik

Penyuka kopi, gerimis juga aroma tanah yang menyertainya. Email: nev.sihombing@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

What is Happiness?

23 Maret 2020   07:00 Diperbarui: 23 Maret 2020   07:00 896
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Dalam banyak kesempatan, hati kita merasa bahagia jika seseorang memberikan kepada kita apa yang kita inginkan, seseorang mengatakan sesuatu yang sangat ingin kita dengar dan atau seseorang melakukan sesuatu untuk kita. Atau, kita bahagia jika ada keadaan tertentu yang menyebabkan hati kita penuh, nyaman dan jauh dari rasa khawatir.

Lalu, apa kata remaja tentang bahagia? Apa pendapat mereka tentang kebahagiaan? Apakah remaja tahu apa itu bahagia? Apakah remaja memiliki konsep bahagia yang sama dengan generasi orangtua mereka, terutama di era digital, serba cepat dan praktis ini?

Aku tanya beberapa siswaku mengenai pendapat mereka tentang kebahagiaan. Maka berikut ini beberapa jawabannya:

Kebahagiaan adalah keadaan dimana engkau merasakan kekosongan di dalam hatimu, telah diisi. Biasanya perasaan tersebut diikuti dengan perasaan puas. Yang lainnya menjawab bahwa kebahagiaan adalah hasil dari kepuasan karena telah menyelesaikan sesuatu atau secara umum menikmati sesuatu.

Ada yang berpendapat bahwa kebahagiaan adalah salah satu dari perasaan emosional yang membuat hidup kita lebih bisa dinikmati dan penuh arti. Makna kebahagiaan bisa berbeda satu dengan yang lain. Karena masing-masing pribadi bahagia dengan caranya sendiri-sendiri. Ada juga yang mengatakan bahwa kebahagiaan adalah ketika seseorang   meraih apa yang dia inginkan dan mendapatkan apa yang dia inginkan. Kebahagiaan bisa juga berarti sesederhana menjadi bahagia.

Betapa mengagumkannya pemikiran anak-anak ini. Maka, tanpa mengurangi apa yang ingin disampaikan orang-orang muda ini, berikut yang bisa disimpulkan:

  1. Kebahagiaan bukan tentang materi

Hampir semua tidak menyebutkan secara spesifik bahwa memiliki benda tertentu akan menjadi kebahagiaan bagi mereka. Sekalipun sebagian merasa bahagia jika menerima sesuatu, atau menghabiskan waktu bersama dengan keluarga, namun, para remaja ini sepakat bahwa materi tidak menentukan definisi bahagia itu sendiri.

2. Kebahagiaan berarti menyelesaikan sesuatu

Menyelesaikan sesuatu bisa juga hal-hal sederhana seperti merampungkan daftar tugas atau to-do list yang akan kita lakukan pada hari-hari kita. Kita menyelesaikan sesuatu dan merasa bahagia sebagai gantinya adalah fakta bahwa hidup yang bahagia adalah hidup yang memiliki tujuan, mimpi dan harapan di dalamnya. Maka memiliki mimpi dan catatan tugas adalah bagian dari bahagia juga.

3. Hubungan antara bahagia dan pencapaian pribadi

Kebahagiaan memiliki kurva linear dengan apa yang dicapai dan atau yang diselesaikan, entah pencapaian kecil maupun pencapaian besar; entah pencapaian yang membutuhkan waktu sebentar maupun membutuhkan waktu yang panjang dan lama. Setiap hal kecil yang berhasil dikerjakan akan memunculkan rasa puas dalam hati. Begitu juga jika ada hal besar yang berhasil dilakukan.

Salah satu siswaku mengatakan jika dia berhasil melakukan lemparan jarak jauh dalam pertandingan basket, perasaan bahagia memenuhi hatinya. Tentu saja dia harus berlatih sangat keras untuk bisa melakukannya.

Untukku sendiri, bahagia adalah ketika hati menghangat atas apa saja. Perasaan yang timbul dalam pikiran untuk setiap kali perasaan penuh memenuhi hati. Sekali lagi, karena makna kebahagiaan bisa berbeda satu dengan yang lain, maka masing-masing pribadi (boleh) bahagia dengan caranya sendiri-sendiri. Dan untuk para remaja ini, mereka punya banyak waktu dalam tahun-tahun mendatang untuk terus bertumbuh dalam pengertian dan pengalaman apa dan bagaimana bahagia itu. Dan aku selalu mengharapkan mereka memiliki bijaksana dalam hati dan hidup mereka.

Apa saja yang membuatku merasa bahagia? Well,, pertanyaan yang harus terus aku pikirkan dan renungkan sebelumnya menjawabnya.

Sudahkah kita memiliki definisi yang sesungguhnya tentang kebahagiaan?

-catatan dari kotaku

Januari 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun