Akhirnya keputusan besar itu diambil. Keputusan yang lumayan bikin dilemma pada awalnya. Tapi lega pada akhirnya. Keputusan apa sih? Yap, keputusan itu adalah untuk TIDAK MENGGUNAKAN SOCIAL MEDIA lagi. Baik itu facebook, instagram dan sosial media lainnya.
Kenapa saya bisa mengambil keputusan itu?
Pernah nggak sih kalian ngerasain rasa yang  nggak tenang, nggak nyaman dan kepala kalian itu kaya penuh akan hal-hal yang kalian nggak tahu apa. Kalau pernah, itulah yang  saya rasakan akhir-akhir ini. Di dalam diri saya sering muncul pertanyaan "Kenapa otak gue buntu banget ya sekarang?", "Kenapa kok rasanya gue nggak produktif lagi ya sekarang?", "Kenapa gue nggak kelar-kelar ya nulis bukunya?" dan semua pertanyaan itu menggalayut di kepala saya sampai-sampai kemaren, dititik termumet itu, saya memutuskan menutup seluruh akun sosial media saya setelah shalat Dzuhur.
And you know, apa rasanya ketika saya menutup seluruh akun sosial media saya itu? Saya merasa seperti manusia yang terlahir kembali. Kepala saya rasanya ringan banget tanpa beban. Hidup itu rasanya lebih plong. Seolah-olah saya terbebas dari keharusan yang mewajibkan saya untuk mengecek semua akun sosial media saya meski hanya untuk beberapa menit. Saya merasa terpisah dari 'dunia' yang semakin konyol saja itu. Saya tidak lagi melihat manusia-manusia yang pamer uang, makanan, kegiatan, liburan, pasangan, dan pamer-pamer yang lainnya.
Saya juga lebih fokus pada apa yang harus saya kerjakan. Sebagai seorang guru, saya merasa lebih punya banyak waktu untuk mempersiapkan bahan ajar dan media pembelajaran bagi siswa saya di sekolah maupun di BIMBEL. Sebagai receptinost hotel, saya merasa lebih fokus mengerjakan apa yang harus aya kerjakan. Yap, jadi saya itu tidak mudah. Saya harus menjalani tiga profesi sekaligus, dan waktu dalam hidup saya ini memang tidak ramah untuk sosial media. Maka dari itu saya memutuskan untuk meninggalkan sosial media dengan segala dinamikanya. Dan saya tidak tahu apakah media saya menulis ini dapat disebut sebagai sosial media juga? Kalau iya, berarti saya benar-benar tidak bisa lepas dari sosial media, ya hehehe:D Â Â
BTW, saya salut banget lho sama orang-orang yang bisa banget memenej waktunya antara bersosial media dan bekerja. Dan jujur, saya bukanlah orang yang pandai mengatur waktu. Kalau saya sudah buka facebook, instagram dan twitter di laptop saya, dapat dipastikan otak dan mata saya akan stag ke sana dan mengesampinglan pekerjaan yang lainnya. Ini benar-benar celakana jadi saya. So,sebelum terlalu jauh hati dan otak saya terjajah oleh sosial media, saya putuskan cukup sampai di sini saja. Mudah-mudahan saya tetep istiqamah, ya. Mohon doanya, kompasianers J