Mohon tunggu...
Neno Anderias Salukh
Neno Anderias Salukh Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pegiat Budaya | Pekerja Sosial | Pengawas Pemilu

Orang biasa yang menulis hal-hal biasa

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Sebaiknya Ahok Menjadi Direktur BUMN Ini!

15 November 2019   23:39 Diperbarui: 15 November 2019   23:46 384
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok hadir saat pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI

Masuknya Ahok dalam bursa calon beberapa direktur BUMN menjadi sorotan publik. Pasalnya, Karir Mantan Gubernur DKI Jakarta ini di dunia pemerintahan setelah keluar dari penjara seakan hilang ditelan bumi. 

Rupanya, peraih Hatta Award ini merupakan salah satu tokoh politik yang menarik tidak sedikit simpati masyarakat Indonesia sehingga masuknya nama Ahok ke daftar seleksi Direktur BUMN merupakan angin segar bagi simpatisannya.

BUMN Indonesia memiliki peran yang sangat vital karena mampu memenuhi hajat hidup banyak orang. BUMN banyak memonopoli infrastuktur dan penyelenggaraan distribusi dan transportasi, barang dan jasa strategis, sumber daya alam dan energi, bisnis yang secara politis bersifat sensitif, lembaga penyiaran, perbankan, barang yang membawa mudarat, dan barang bermanfaat lainnya.

Sayangnya, ditengah peran pentingnya BUMN bagi bangsa, tidak sedikit yang mencari keuntungan pribadi dari BUMN. Direktur Keuangan Angkasa Pura II Andra Y Agussalam pernah diringkus KPK karena melakukan transkasi suap sebesar 96.700 dolar Singapura.

Apalagi PLN, sejak awal 2000-an, sudah terdapat tiga Direktur Utama PLN yang diringkus oleh KPK akibat korupsi yaitu Eddie Widiono, Nur Pamudji, dan Sofyan Basir yang masih bisa jadi tersangka jika Pengacara KPK mengajukan kasasi.

Direktur Utama PT Pelindo II (Persero), Richard Joost Lino ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK pada Februari 2016 karena dugaan penyalahgunaan wewenang dalam pengadaan Quay Container Crane (QCC).

Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan ditetapkan sebagai tersangka oleh Jaksa Agung pada Maret 2018 karena dianggap merugikan Pertamina sebesar Rp 568 miliar.

Direktur Produksi dan Riset Tekhnologi PT Krakatau Steel (KS) Wisnu Kuncoro ditetapkan oleh KPK sebagai tersangka kasus dugaan suap pengadaan barang dan jasa di PT Krakatau Steel (Persero).

Dan beberapa kasus korupsi lainnya di BUMN. Tentunya kasus-kasus korupsi yang melibatkan beberapa direktur BUMN merupakan bukti bahwa manajemen BUMN di Indonesia perlu direformasi.

Beberapa kasus terjadi di era kepemimpinan Rini Soemarno di kementerian BUMN sehingga tidak mengagetkan publik juga setelah Jokowi memutuskan menggantikan posisinya dengan mantan Ketua TKN, Erick Thohir.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun