Mohon tunggu...
Neno Anderias Salukh
Neno Anderias Salukh Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pegiat Budaya | Pekerja Sosial | Pengawas Pemilu

Orang biasa yang menulis hal-hal biasa

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Peluang Prabowo-Prananda dan Prabowo-Puan di Pilpres 2024

12 Agustus 2019   07:47 Diperbarui: 12 Agustus 2019   07:53 3705
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dari kanan ke kiri: Prananda, Megawati, Prabowo, Puan Maharani. (Foto: Tagar/Gemilang Isromi Nuari)

Sepertinya Prabowo Subianto akan berduet dengan salah satu anak Megawati Soekarnoputri pada Pilpres 2024. Inilah alasannya.

Pertemuan Prabowo dan Jokowi adalah manufer politik yang masih menyimpan sejumlah misteri. Misteri tersebut dibungkus dengan kain rekonsiliasi untuk kepentingan NKRI. Ya, arah politik sulit diprediksi karena bisa berubah dalam waktu yang cepat.

Kemudian Prabowo pun bertemu dengan Megawati. Pertemuan ini memang menimbulkan tanda tanya tetapi masih saja dibungkus dengan nasi goreng dan pertemuan sahabat lama.

Lagi, kehadiran Prabowo pada saat Kongres V PDI-P di Bali tidak serta-merta di anggap sebagai pertemuan yang biasa yang harus dibungkus lagi dengan nasi goreng atau apapun itu.

Kehadiran Prabowo di Kongres V PDI-P mengundang banyak tafsir. Pada umumnya, tafsiran mengarah pada kerjasama di pemerintah. Bagi-bagi kursi menteri dan kursi pimpinan MPR.

Bahkan, kehadiran Prabowo dianggap hampir pasti Gerindra masuk dalam kabinet. Akan tetapi, semuanya masih sebatas wacana, tafsiran dan dugaan sehingga dikatakan bahwa arah politik Prabowo masih misteri.

Menurut Pengamat politik dari Universitas Katolik Widya Mandira Kupang Mikhael Bataona, ia  mengatakan bahwa kehadiran Prabowo Subianto di Kongres PDI Perjuangan di Sanur, Bali memperjelas arah politiknya. Menurutnya, Arah politik Prabowo tidak mengarah pada kursi menteri dan pimpinan MPR tetapi untuk Pilpres 2024.

"Formasinya bisa jadi Prabowo Subianto-Puan Maharani atau Prabowo-Prananda Prabowo," ujar Bataona dilansir dari Antara, Sabtu, 10 Agustus 2019.

Alasannya adalah sebelum Pilpres 2019 mengutus putrinya Puan Maharani untuk bertemu dengan Prabowo. Menurut Bataona, pasti sudah terjalin komitmen bahwa jika Prabowo kalah maka harus siap untuk rekonsiliasi dan membangun kerja sama dengan PDI Perjuangan untuk menghadapi Pemilu 2024.

"Keakraban Prabowo dan Megawati harus dibaca sebagai sesuatu yang bukan tiba-tiba saja, karena sebelum Pilpres Megawati Soekarnoputri sudah mengutus putrinya Puan Maharani untuk bertemu Prabowo empat mata," kata Bataona.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun