Mohon tunggu...
BaksoLahar Nasrulloh
BaksoLahar Nasrulloh Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wirausaha

Owner Bakso Lahar, Channel Youtube Dengerin Hati

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tulisan, Upaya Pewarisan

13 Agustus 2018   10:48 Diperbarui: 13 Agustus 2018   11:01 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Apa yang ingin diwariskan kepada anak cucu kita? Apa yang ingin diwariskan ke generasi berikutnya? Energi apa yang ingin kita teruskan untuk hari esok? Tulisan hari ini bisa jadi caranya.

Banyak rumah yang ditinggalkan anak cucunya. Padahal bisa jadi rumah tersebut adalah rumah yang paling mewah dan berwibawa di masanya. Berapa banyak Istana yang tak berpenghuni lagi?

Banyak perusahaan yang bangkrut. Katanya paling lama umur perusahaan hanya sampai ke generasi ke tiga. Lalu apa yang lebih abadi?

Mewarisi pemikiran. Mewarisi nilai kehidupan. Mewarisi ideologi. Mewarisi mindset. Mewarisi prinsip dan kebijaksanaan, ternyata lebih abadi. Pertemuan dan interaksi pemikiran, nilai dan kebijaksanaan bisa terjadi tanpa harus pertemuan tatap muka dan fisik. Bisa terjadi kapan pun tanpa ada batas waktu dan ruang.

Kitab Suci, Hadist Rasulullah saw dan pemikiran para ulama dan cendikiawan sampai saat ini masih terjaga dan terjadi. Pemikiran Plato, Aristoteles, Adam Smith terus saja dikonsumsi dan diwariskan dari generasi ke generasi. Apa sarananya?

Bila seperti itu kita pun bisa mewariskan pemikiran, nilai dan kebijaksanaan kepada generasi kita sendiri hingga dunia ini lenyap? Apa sarananya?

Tulisan kita hari ini bisa jadi sebuah sarananya. Dengan tulisan kita, anak cucu kita akan tahu apa yang berkecamuk dalam pikiran. Apa yang sedang dihadapi, lalu apa hikmah, pemikiran dan nilai yang dihadirkan.

Tulisan kita hari ini bisa jadi berkaitan dengan hiruk pikuk kondisi yang terjadi baik dari sisi ekonomi, politik dan sosial budaya. Anak cucu kita akan tahu bagaimana sikap kita? Bagaimana berinteraksinya? Apa gejolak kita yang terjadi? Mereka bisa mengikuti semuanya dari rekam jejak yang kita tulis hari ini.

Saat anak cucu kita mencari jejak tulisan pendahulunya di dunia maya. Mereka akan tahu sejarah pendahulunya. Rekam jejaknya. Inilah interaksi kita dengan generasi  anak cucu kita.

Jadi tulisan adalah sebuah upaya pewarisan yang sangat berguna untuk menentukan jati diri dan identitas keturunan kita nanti. Bukan Islam mengajarkan ilmu nasab, ilmu tentang nenek moyangnya? Untuk apa? Agar lebih mudah menemukan identitasnya.

Seorang ilmuwan sudah menemukan ilmu yang menghubungkan generasi terdahulu dengan masa kini dalam menentukan dan menemukan  identitas seseorang.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun