Mohon tunggu...
M. Nasir Pariusamahu
M. Nasir Pariusamahu Mohon Tunggu... Penulis - -

Saya Manusia Pembelajar. Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfat untuk orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Menulis "Kita" di Media Sosial

7 September 2017   18:14 Diperbarui: 7 September 2017   18:43 507
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Manusia dilahirkan dalam keadaan beragam. Ragam gen, beda-beda ibu bapaknya. Keperbedaan tersebut jika tidak terkelola secara baik, akan menimbulkan kekacauan. Kita pernah mendengar berbagai problem terjadi dan tidak sedikit berujung pada saling menyakiti satu sama lain lantaran ketiadaan cara pandang yang sama.

Media sosial sebagai salah satu sarana mempertemukan berbagai latar belakang ekspresi manusia, kadang membawa petaka bagi para penggunannya. Saksikanlah kasus asusila, bulling, dan sejenisnya marak terjadi lewat media sosial.

Hakikatnya media sosial menjadi tempat jual beli pengaruh. Konsep ini harus bisa dipergunakan untuk sebaik-baiknya kemakmuran bersama. Dalam dialog Relawan TIK bulan lalu, ada satu poin penting yang harus disuport oleh pemerintah maupun masyarakat, yaitu interaksi di media sosial jangan dipakai untuk menyebarkan HOAX.

Dalam kapasitasnya yang sangat diminati, media sosial menjelma sebagai negara baru. Tanpa pemimpin tapi bisa menggalang massa. Keuntungan ini, bilamana disalahgunakan oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab, akan mengakibatknan disharmoni dalam bermasyarakat.

Sehingga perlu dibicarakan solusi agar kita tidak terjebak. Maka, sebagai Nitizen dipundak ada beban untuk kita pikul sama-sama. Menjadi katalisator yang memahami karakter warga media maya.

Menjadi Nitizen tidak cukup dengan menulis status up to date, lebih dari itu kita punya peran yang sangat diutamakan, yaitu menulis menyatukan yang berbeda dalam satu frame bahwa jika sedang berselancar di media sosial tugasnya menulis "kita" bukan "aku". Jangan sampai "keakuan" kita dalam bermedia sosial menciptakan ketegangan dan keindividualistik semata.

Banyak sekali keuntungan dan keberuntungan manakala para Nitizen dalam akun sosmednya menulis hal-hal kebersamaan, merajut persatuan, bahasa tanpa sarkasme, menghargai pendapat, budayakan berpikir sebelum publish postingan. Tentunya semua itu bermuara pada kebermanfatan bersama.

Media sosial adalah penghubung. Setiap detik terjadi konektivitas dari berbagai belahan dunia. Tanpa putus waktu. Masing-masing yang terlibat dalam media sosial mempunyai misi yang tidak sama.

Maka, kita tidak bisa memaksakan argumen kita harus bisa diterima oleh orang. Melainkan biarkanlah orang lain melihat kita dari kacamatanya. Akhirnya, kita tidak terperangkap dalam diskusi yang menyita energi.

Kita punya energi yang tidak boleh dihabiskan dalam debat kusir tanpa catatan kaki. Energi kita bisa disimpan untuk memikirkan inovasi-inovasi bagi kemajuan bangsa dan negara. Dengan begitu kita bisa menyimpan daya untuk hari esok.

Hari esok merupakan milik kita bersama. Dengan media sosial kita wujudkan sambung rasa dan memotong ketegangan perbedaan. Karena atas nama kebinekaan kita hidup dan berkembang.

#MenulisKita

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun