Mohon tunggu...
Nara
Nara Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Pendiam dan lebih suka berkomunikasi lewat tulisan. Instruktur di PPPPTK bidang otomotif dan elektronika Malang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kurikulum 2013, Antara Idealita dan Realita

4 Desember 2012   02:35 Diperbarui: 24 Juni 2015   20:13 1711
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Rancangan kurikulum 2013 telah memasuki tahapan ketiga, yaitu uji publik. Pengembangan kurikulum 2013 sendiri dilaksanakan dalam 4 tahap yaitu :


  1. Penyusunan kurikulum dilingkungan internal kemdikbud dengan melibatkan sejumlah pakar dari berbagai disiplin ilmu dan praktisi pendidikan.
  2. Pemaparan desain Kurikulum 2013 di depan Wakil Presiden selaku Ketua Komite Pendidikan yang telah dilaksanakan pada tanggal 13 Nopember 2012 serta di depan Komisi X DPR RI pada tanggal 22 Nopember 2012.
  3. Pelaksanaan uji publik guna mendapatkan tanggapan dari berbagai elemen masyarakat.
  4. Penyempurnaan untuk selanjutnya ditetapkan menjadi Kurikulum 2013


Dalam tahap uji publik, masyarakat dapat mencermati dan memberikan masukan terhadap rancangan kurikulum 2013 dengan mengakses ke http://www.kurikulum2013.kemendikbud.go.id hingga tanggal 24 Desember.

Terdapat beberapa perubahan/perbaikan dalam draft rancangan kurikulum 2013, diantaranya :


  1. Terdapat pengurangan jumlah mata pelajaran. Untuk tingkat SD dari 10 menjadi 6, tingkat SMP dari 12 menjadi 10. Di tingkat SMA dan SMK pun ada pengurangan terhadap mata pelajaran yang wajib diikuti oleh siswa. Bagus juga ada pengurangan jumlah mata pelajaran, beban siswa tidak lagi terlalu banyak. Namun hal ini menimbulkan masalah baru lagi, guru mata pelajaran yang dihilangkan itu mau dikemanakan? Sekarang saja, dengan adanya sertifikasi, masih banyak guru yang kekurangan jam mengajar. Nah, kalau kurikulum ini benar-benar akan diterapkan di tahun ajaran 2013/2014 bagaimana dengan guru-guru yang mata pelajarannya dihilangkan?
  2. Karena perubahan pendekatan pembelajaran, terjadi penambahan jam pelajaran di sekolah. Untuk tingkat SD bertambah 4 jam/minggu, SMP bertambah 6 jam/minggu dan SMA bertambah 2 jam/minggu. Artinya anak akan lebih lama lagi berada disekolah. Untuk sekolah yang masuk pagi semua, tidak masalah. Bagaimana dengan sekolah yang menerapkan 2 shift, ada yang masuk pagi dan siang? Tentunya perlu pengaturan waktu lagi dalam penjadwalan di sekolah.
  3. Untuk level SMK, diusulkan UN akan dilaksanakan di kelas XI, sehingga di kelas XII siswa dapat fokus pada mata pelajaran yang mengarah pada bidang keahlian yang dipilihnya.
  4. Tolok ukur keberhasilan pendidikan bukan hanya pada hasil tes, tapi pada proses selama pembelajaran dikelas. Hal ini sangat bagus, penilaian berdasarkan portofolio yang dibuat siswa selama mengikuti proses pembelajaran. Ini tentunya menambah pekerjaan guru, guru harus dapat mencermati dan memperhatikan setiap siswanya dengan baik. Apakah guru punya waktu yang cukup untuk memperhatikan setiap anak didiknya?


Tema dari kurikulum 2013 sendiri adalah menghasilkan insan indonesia yang produktif, kreatif, inovatif, afektif melalui penguatan sikap, ketrampilan dan pengetahuan. Siswa diharapkan bukan lagi sekedar menjadi pendengar, diberi tahu. Siswa harus mencari tahu, harus mempertanyakan. Sikap/karakter menjadi pondasi dasar yang harus diperkuat sebelum siswa mendapatkan pengetahuan dan ketrampilan

Jika kurikulum 2013 ini nanti akhirnya akan benar-benar diterapkan, menurut saya sangat bagus. Namun banyak yang mempertanyakan, siapkah para pelaksana di lapangan, dalam hal ini guru?

Semoga pemerintah bijak menanggapi masukan dari masyarakat, semoga masyarakat bijak dalam memberikan masukan terhadap draft kurikulum 2013.  Mari kita manfaatkan momen uji publik ini untuk ikut berpartisipasi demi perbaikan pendidikan di Indonesia

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun