Mohon tunggu...
Nani Roslinda
Nani Roslinda Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Berusaha ceria, bahagia dan hilangkan buruk sangka bisa bikin awet muda

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ribet Juga ya Buka Rekening di BCA

5 Maret 2013   17:08 Diperbarui: 4 April 2017   18:14 29437
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Beberapa pekan lalu, tempat saya honor mengajar mengharuskan semua gurunya memiliki rekening di BCA , bagi yang belum punya rekening harus buat, dan harus  menyerahkan fotokopi buku rekeningnya ke pihak sekolah.  Padahal bulan-bulan sebelumnya saya tenang-tenang saja karena selalu berhasil masuk transferan gaji ke Bank Pembangunan Daerah di tempat saya tinggal. Saya tidak terlalu tertarik buka rekening di BCA karena saya melihat setiap awal bulan atau setiap hari ATM BCA itu penuh sesak dan antrean oleh para pekerja yang ingin mengambil gaji lewat ATM.

Mungkin karena para nasabahnya sudah terlalu banyak, sehingga Bank BCA sekarang sedikit mempersulit persyaratan membuat rekening di Bank ini.  Setahu saya dulu saat saya pernah buka pertama kali rekening BCA sekitar puluhan tahun lalu, saya buka rekening hanya mengegunakan satu tanda pengenal (KTP) saja.  Bisa KTP saja atau bisa juga menggunakan SIM dan atau tanda pengenal lainnya.

Namun beberapa kali saya pergi ke kantor-kantor cabang BCA terdekat, membaca persyaratan membuka rekening di Bank ini harus membawa KTP beserta KK nya.  Pakai SIM boleh tapi tetap harus ada KK juga.  KTP dan KK harus yang asli semua. Saya sempat bertanya-tanya kenapa untuk menabungkan uang saja jadi sulit sekali seperti ini.  Mungkin sebagian masyarakat hal ini bukan merupakan kesulitan apalagi kalau KTP dan  KK nya sudah ada semua.

Beberapa bulan lalu KTP saya sempat hilang dan masa penggunaannya juga hampir habis, sedangkan e-KTP yang digembar-gemborkan pemerintah harus dibuat, hampir berbulan-bulan belum jadi juga, sungguh kinerja pemerintah yang sangat lambat menangani kasus pembuatan  e-KTP ini. Ya...apaboleh buat, saya sepertinya harus buat KTP biasa lagi demi mendapatkan pelayanan yang baik dari pihak BCA.

Saya pergi kekantor polisi, membuat keterangan kehilangan KTP dengan membayar uang administrasi RP 10.000, harus menemui RT dan RW saya untuk minta surat pengantar pembuatan KTP di kecamatan, karena pak RT tetangga saya sebelah rumah saya, Beliau tidak meminta sedikitpun untuk biaya surat pengantar tersebut.  Saya membawa surat pengantar dari Beliau ke kantor kelurahan, buat surat pengantar lagi dengan membayar biaya administrasi sebesar RP 20.000,  setelah itu saya melanjutkan perjalanan lagi ke kecamatan untuk dibuatkan KTP baru, tapi karena jawaban petugasnya jadi KTPnya 3 minggu, saya menanyakan ada yang paket instan gak? Pihak sekolah tempat mengajar saya untuk mengumpulkan nomor rekening BCA  harus secepatnya, sehingga saya meminta tolong petugas kecamatan tersebut membuat KTP dalam jangka waktu beberapa hari saja, saya dimintai uang RP 50.000 untuk biaya pembuatan KTP  secara cepat.  Akhirnya saya harus menunda 3 hari untuk membuat rekening BCA, menunggu KTPnya jadi dulu,

Pagi senen,  saya kembali mendatangi kantor kecamatan untuk mengambil KTP yang sudah saya pesan beberapa hari lalu, Alhamdulilah KTP saya sudah jadi, saya langsung berankat ke kantor cabang BCA di daerah saya, saya langsung menyodorkan persyaratan yang diminta kepada tempat pendaftaran antrean di BCA tersebut, KTP dan KK saya diperiksa, ternyata alamat pada KK dan alamat pada KTP sedikti berbeda, karena KK saya menggunakan KK lama, RTnya masih yang dulu, sedangkan KTP baru saya sudah menggunakan RT yang baru setelah adanya pemekaran RT diwilayah tempat saya tinggal.

Pihak BCA menolak persyaratan saya dengan menyarankan saya untuk kembali ke kecamatan lagi, meminta surat keterangan bahwa terjadi kesalahan dalam pengetikan atau keterangn apa saja yang membuat perbedaan alamat pada KK dan KTP tersebut menjadi sah dengan surat keterangan tersebut.

Sebetulnya saya sangat kesal dengan ribetnya pembuatan rekening ini, ingin rasanya saya membatalkan untuk membuatnya, namun mengingat saya juga tidak mau melanggar peraturan sekolah yang mempersyaratkan saya wajib buka rekening untuk trasnfer gaji, akhirnya saya dengan sabar menarik gas motor saya lagi untuk menuju kantor camat lagi, meminta surat keterangan yang diusulkan oleh pihak Bank tersebut.  Memang ribet sekali nih buka rekening di BCA ujar saya sambil menggerutu.

Sampai dikantor kecamatan, karyawan kantor kecamatan menyalahkan saya, karena KK barunya tidak diurusi untuk dibuat, KTP yang dibuat berdasarkan KK online yang baru bukan berdasarkan KK yang lama, saya sempat kesal mengapa saya baru diberitahu sekarang saat pihak BCA mempersalahkan alamat saya yang tidak sama,  saya dianjurkan untuk membuat KK baru dulu sekitar 2 hari baru jadi KK barunya.

Saat itu saya sempat sedikit emosi dan mengatakan kepada karyawan kecamatan bahwa pada hari ini juga detik ini juga saya minta dibuatkan surat keterangan bahwa saya berdomisili di RT ini dan RW itu sesuai dengan KK yang baru walaupun saya belum punya.  Saya tak punya banyak waktu lagi buat ngurusi yang seperti ini berhari-hari lagi, rekening BCA sudah harus jadi hari ini juga, itulah kalimat yang saya sampaikan kepada petugas kecamatan tersebut.

Sekitar setengah jam kemudian, surat keterangan sudah selesai dibuat dan diberikan kepada saya.  Saya langsung meluncurkan motor butut saya ke kantor cabang BCA tempat saya tadi ingin membuat rekening di sana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun