Mohon tunggu...
Nanda Rahmania
Nanda Rahmania Mohon Tunggu... Mahasiswa - Indonesia

menyuarakan pikiran

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Keringat Semangat Saksi Perjuangan

18 Juni 2017   15:53 Diperbarui: 18 Juni 2017   16:09 477
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Disetiap pertandingan tentu harapan baik selalu memenuhi doa kita semua. Berharap Indonesia akan mampu mencetak prestasi juara yang semakin banyak khususnya dalam bidang olahraga. Saat ini Indonesia open 2017 sedang menjadi pembicaraan hangat di seluruh kalangan. Bagaimana tidak, Indonesia adalah tuan rumah dari pertandingan ini. Tentu dengan harapan yang optimis,atlit Indonesia pasti bisa membuat bangga negaranya.

 Untuk mendapatkan hasil yang maksimal dalam memenangkan pertandingan tentu tidaklah mudah, banyak persiapan yang harus di siapkan dengan matang khususnya persiapan fisik dan mental. menurut saya Kedua persiapan itu yang sangat mempengaruhi berjalannya pertandingan. Karena ketika atlit turun di lapangan, bukan hanya permainan yang sedang di mainkan namun emosi dan tekanan dari lawan juga harus di stabilkan. Dengan persiapan fisik dan mental yang kuat tidak akan mengganggu konsentrasi atlit saat turun di lapangan dan saya yakin mereka para atlit,pelatih dan tim di balik layar yg selalu mensupport atlitnya sudah dengan maksimal menyiapkannya dari jauh-jauh hari untuk Indonesia Open 2017.

Di setiap pertandingan tentu ada yang namanya babak kualifikasi, di situlah awal perjuangan para atlit membawa nama Indonesia sebagai tuan rumah. Terlihat dari setiap permainan atlit-atlit kita, tidak ada satupun tatapan dan semangat selain tatapan kemenangan dan semangat untuk membanggakan Indonesia. Namun di setiap pertandingan pasti ada yang menang dan ada yang kalah. Beberapa atlit kita gugur di babak pertama kualifikasi dan lainnya berhasil masuk ke babak selanjutnya. 

Namun kekalahan mereka di awal pertandingan bukanlah bukti bahwa mereka belum siap, tetapi memang takdir belum mengizinkan terjadi kemenangan pada mereka di hari itu. Dan mereka yg gugur d awal juga patut di sebut sebagai pahlawan bangsa, karena ada tetesan keringat semangat perjuangan mereka di lapangan itu.

Tidak pernah ada perjuangan yang sia-sia. Tetap penuh rasa syukur karena Indonesia masih bisa maju ke babak-babak selanjutnya. Babak demi babak atlit-atlit Indonesia tanpa menghiraukan rasa lelahnya, tanpa melepaskan rasa cintanya kepada Indonesia, mereka terus berjuang semaksimal mungkin untuk memberikan yang terbaik untuk Indonesia. Walaupun di setiap berjalannya pertandingan satu persatu harus gugur meninggalkan lapangan.

Tibalah saatnya kemarin hari Sabtu 17 Juni 2017 masuk babak semi final. Tiga harapan public tanah air Alhamdulillah masih berkesempatan berjuang di Indonesia Open 2017 yaitu Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir (Ganda Campuran), Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto (ganda putra) dan Anggia Shitta Awanda/Ni Ketut Mahadewi Istarani (ganda putri).Hari itu juga ada sesuatu yang berbeda dibagian kursi penonton. Terlihat seseorang yang hadir untuk menyaksikan atlit kebanggaan Indonesia bertanding berjuang menyerahkan segenap tenaganya untuk memenangkan pertandingan itu. Sosok ketua umum PBSI Bapak Wiranto sedang duduk asyik menikmati permainan atlit-atlitnya. Tentunya pasti dengan penuh harapan sisa atlit yang tengah berjuang ini dapat masuk ke babak final. Namun takdir kembali berkata lain, diawali dengan gugurnya Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto (ganda putra). Penonton mulai beranjak dari kursinya dan meninggalkan pertandingan yg belum sepenuhnya selesai. Namun beliau (Bapak Wiranto) tetap di posisi yang sama menyaksikan pertandingan-pertandingan selanjutnya sampai pertandingan itu selesai dan yang berhasil lolos masuk ke babak final hanya Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir (Ganda Campuran), pak Wiranto masih setia mendampingi atlit-atlitnya untuk menguatkan mental mereka yang sudah gugur dan menyemangatkan yang masih harus berjuang dengan maksimal untuk menggapai juara. Kekalahan mereka tentunya bukanlah sepenuhnya kesalahan pelatih ataupun yang mendukung para atlit dibalik layar, karena selalu ada atmosfer yang berbeda yang dirasakan masing-masing atlit di setiap turun ke lapangan. Dan kita harus tetap apresiasi usaha dan kerja keras semua tim.

Yang seperti inilah yang dibutuhkan para atlit. Bukan hanya dukungan dan ucapan selamat saja untuk yang berhasil melaju ke babak selanjutnya. Namun memberikan semangat spiritual kepada atlit yang harus gugur terlebih dahulu. Karena sudah pasti mereka yang gugur akan sangat tertekan mentalnya jika yang mereka dapat hanyalah omongan tentang kekalahan. 

Bahkan menurut saya atlit yang gugur tidaklah harus dibedakan perlakuannya dengan yang masih bisa berjuang. Karena di sana, di lapangan itu,mereka sama-sama berjuang sejak awal untuk membawa nama baik Indonesia, hanya saja mereka belum mendapatkan kesempatan untuk melangkah bersama hingga akhir pertandingan dan tetesan keringat semangat mereka lah yang akan menjadi saksi sepanjang masa bahwa mereka adalah pejuang-pejuang bangsa yang sangat membanggakan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun