Mohon tunggu...
Humaniora Pilihan

Suluk, Harus di Ketahui

29 Maret 2017   18:35 Diperbarui: 30 Maret 2017   03:00 965
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Islam merupakan agama yang mayoritas dianut oleh masyarakat di Indonesia. Islam dapat berkembang dan diterima oleh masyarakat di Indonesia dengan mudah. Islam pertama kali masuk ke Indonesia melalaui sektor perdagangan. Kemudian meluas melalui sektor kesenian wayang kulit maupun wayang golek bahkan melalui sektor perkawinan juga. Hal tersebut menunjukkan bahwa agama islam sangat mudah berbaur dengan budaya yang ada di Indonesia.

Seperti yang kita ketahui jika menjelang bulan rajab masyarakat di Desa Jatimulyo Kec. Jenggawah Jember biasa melakukan acara suluk. Suluk sendiri adalah suatu proses yang dilakukan seseorang untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Usaha untuk memperbaiki diri dan memperbaiki akhlak. Suluk di desa Jatimulyo ini berbeda dengan suluk yang ada dalam sebuah tarekat tertentu. Suluk ini dilakukan di sejak tanggal 1 rajab sampai dengan akhir bulan rajab. Dalam artian suluk dilakukan selama sebulan penuh. Suluk sendiri biasa dilakukan di masjid desa (masjid yang terbesar didesa tersebut).

Orang yang melakukan suluk di wajibkan untuk berpuasa dan tinggal di masjid desa (masjid terbesar didesa tersebut).  Tidak sembarang orang dapat melakukan suluk karena sebelumnya telah di bai’at (dijanji oleh pihak pengelola masjid) bahwasannya bersedia untuk puasa selama satu bulan penuh dibulan rajab, bersedia tinggal dimasjid. Mereka yang melakukan suluk sepenuhnya melakukan aktifitas di masjid, mulai dari masak ataupun makan.

Mereka yang melakukan suluk biasanya berasal dari golongan sesepuh atau mereka orang-orang yang telah lanjut usia. Baik laki-laki maupn perempuan boleh mengikuti suluk. Mereka mengikuti suluk untuk mengisi aktifitas kesehariannya. Disisa usia mereka yang sudah tidak lagi panjang mereka memilih mengikuti suluk agar dapat lebih mendekatkan diri pada Allah SWT.

Pada hakikatnya suluk menyerupai I’tikaf yang biasa dilakukan dibulan ramadhan, walau ada juga yang melakukan diluar bulan ramadhan. Ketika melakukan suluk mereka mengaji di masjid, berdzikir di masjid. Dan di waktu sore hari biasanya mereka melakukan kajian kitab yang disiarkan secara langsung menggunakan pengeras suara yang ada di masjib tersebut. Mereka juga melakukan khataman al-quran yang biasa di lakukan seminggu sekali.

Terkadang ada masyarakat yang ingin mengikuti kajian kitab di sore hari, maka silahkan saja datang setelah ashar ke masjid desa. Ketika musim acara suluk ini banyak orang yang memberikan sedekah makanan kepada mereka yang bersuluk. Berupa makan berat atau makanan ringan.

Masyarakat Jatimulyo mempercayai jika mereka melakukan suluk mereka akan lebih dekat dengan Allah SWT. Mereka dapat berinteraksi dengan Allah SWT melalui dzikir-dzikir yang mereka lakukan. Tidak masalah jika mereka mempercayai itu karena yang mereka yakini hanya Alah SWT semata. Hendaklah kita gunakan waktu kita sebaik mungkin dengan mendekatkan diri kepada Allah SWT tidak hanya menggebu-gebu pada urusan duniawi saja.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun