Mohon tunggu...
Nana Marcecilia
Nana Marcecilia Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - Menikmati berjalannya waktu

Mengekspresikan hati dan pikiran melalui tulisan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Perbedaan Kualitas Pelayanan terhadap Si Kaya dan Si Miskin

23 Juni 2019   08:29 Diperbarui: 23 Juni 2019   13:03 1227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Gofrugal.com

Pernah kan Anda datang ke mall dengan pakaian yang sangat sederhana? Bagaimana perlakuan SPG terhadap Anda? Apakah sikap SPG akan berbeda ketika anda datang ke mall itu lagi dengan pakaian yang lebih mewah?

Masih ingat adegan awal film Crazy Rich Asian, di mana Eleanor Sung-Young dan anak-anaknya tidak diterima dengan baik oleh resepsionis dan manajemen hotel karena penampilan mereka yang kucel akibat kehujanan? Selain itu, resepsionis juga berkata bahwa kamar hotel sedang penuh, padahal Eleanor sudah reservasi terlebih dahulu kamarnya. Tidak mungkin tidak ada kamar, kan? 

Malangnya, Eleanor dan anak-anaknya malah terusir keluar dari gedung hotel. Merasa kesal, akhirnya hotel pun langsung dibelinya melalui pengaruh dari suaminya. Asikk banget beneran... hehe.. Agak bertanya-tanya apa perasaan si resepsionis dan atasannya setelah tahu bahwa orang yang diusirnya itu adalah orang yang berpengaruh dan akhirnya menjadi pimpinan perusahaan?

Perlakuan resepsionis dan atasannya kepada Eleanor ketika sedang dalam keadaan kucel, tidak hanya terjadi dalam adegan film. Tapi juga dalam kehidupan sehari-hari kita.

Pelayanan terhadap orang kaya akan jauh lebih baik, daripada terhadap orang miskin atau terlihat lebih sederhana. Padahal orang yang tampak kaya bisa jadi memberikan tips yang lebih kecil, atau bisa jadi membeli barang yang lebih murah daripada orang yang tampak miskin atau sederhana. Belum lagi tawar-menawarnya bisa jadi lebih sengit dan pelit daripada orang yang tampak sederhana ini.

Mengapa di sini saya katakan tampak kaya dan tampak miskin?

Karena tidak semua orang yang miskin atau sederhana dan kaya menampilkan diri sesuai dengan isi kantongnya. 

Di tempat saya bekerja, almarhum ayah dari pimpinan saya sangat sederhana sekali, terkadang datang ke perusahaan pun hanya memakai kaos berwarna putih dan celana panjang. Terkadang memakai kemeja batik, itupun seperti dipakai yang penting ada. Tidak hanya beliau yang seperti itu, namun teman-teman seangkatannya yang juga memiliki banyak aset, juga berpenampilan sangat sederhana sekali.

Anak-anak mereka yang sudah menuai kesuksesan dalam kariernya, berpenampilan sedikit lebih baik. Mungkin masih tertanam sikap sederhana. Nah, mulai berbeda dengan para cucunya, hampir sebagian besar berpenampilan jauh lebih baik dari orangtua dan kakek nenek mereka. Padahal bisa dikatakan belum menuai kesuksesan apapun, bahkan lebih banyak masih meminta "uang jajan" dari orang tuanya. Tapi penampilan mereka tersebut memang sesuai dengan penampilan zaman sekarang, trendy dan modis.

Kadang, saya bertugas menemani mereka belanja. Perlakuan SPG atau security kepada ketiga generasi tersebut sangat berbeda, saat mereka mendatangi store-nya satu per satu. Sang Cucu, yang penampilannya lebih kece dan terlihat mewah jauh lebih dilayani dibandingkan orang tua dan kakeknya, yang berpenampilan sangat sederhana. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun