Mohon tunggu...
Aris Sengaji T
Aris Sengaji T Mohon Tunggu... Human Resources - Pernah sebagai seorang HR; Dan saat ini menikmati waktu sebagai seorang Instruktur dan Surveyor

Seorang Warga Masyarakat, Penikmat jalan-jalan, Tinggal di Kota Kupang, NTT

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Peran Radio dalam Mengedukasi Masyarakat "SadarBencana"

23 Juni 2017   13:57 Diperbarui: 23 Juni 2017   14:02 508
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Indonesia secara geografis merupakan negara kepulauan terbesar di dunia, yang juga menjadikannya strategis, namun juga menjadikan Indonesia rawan akan bencana. Faktor alam, dimana Indonesia berdiri diatas pertemuan lempeng tektonik, mengakibatkan kita sering merasakan adanya gempa bumi. Iklim tropis yang kita rasakan, faktor cuaca dimana Indonesia juga masuk dalam 3 musim membawa kepada beberapa bencana lain, yang dirasakan oleh masyarakat Indonesia, seperti banjir, banjir rob, tanah longsor, kebakaran hutan, dll, ditambah juga dengan penataan Kota/Kabupaten disebagian tempat mungkin tidak teratur/sesuai dengan peraturan tata kota, sehingga bencana yang mungkin dapat diantisipasi malah dapat terjadi.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat 2.342 bencana terjadi di Tahun 2016, dan yang tertinggi sejak kurun waktu 14 tahun terakhir (Artikel Budaya "SadarBencana" BNPB), hal ini harus dilihat sebagai pembelajaran agar kita dapat mengurangi dampak yang terjadi atas bencana yang terjadi, baik yang langsung maupun yang tidak langsung terjadi, dan disengaja maupun yang tidak disengaja.

Pemasangan beberapa tanda/rambu untuk mencegah terjadinya bencana, pembagian stiker/brosur, dan juga sosialisasi "SadarBencana" dan atau antisipasi sekiranya terjadi bencana, bukan tidak dilakukan, namun kesadaran dan pengetahuan masyarakat akan bencana yang harus dan perlu diberikan pemahaman, tidak hanya teori, tetapi juga secara prakteknya.

Sosialisasi yang terus dilakukan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk meningkatkan budaya siaga dan "SadarBencana" dimana bekerjasama dengan 80 stasiun radio (seperti yang disampaikan sebelumnya) patut mendapatkan apresiasi, karna melalui Radio, entah di Frequensi Band AM; FM; SW, dapat menjangkau lapisan masyarakat sampai ke pelosok daerah, yang mungkin belum tersentuh Media.

Radio, merupakan media elektronik yang tidak hanya murah, tetapi juga dapat diakses oleh semua lapisan masyarakat, bahkan daya jangkau siaran Radio sampai ke segala pelosok dengan frequensi yang dapat dicari hanya dengan berbekal 4 atau 6 butir baterai dan antena radio atau "kabel merah/hitam" yang dililit untuk mendapatkan pancaran sinyal radio.

Pengalaman penulis di Tahun 1992, gempa bumi dan tsunami kecil yang melanda daratan Flores Timur dan Pulau Flores memporak-porandakan hampir semua kehidupan masyarakat Flores. Disini penulis merasakan betul bagaimana Radio berperan penting, ada 1 Radio milik Pemerintah Daerah, namanya gak ada, tetapi kami menyebutnya RPD (Radio Pemerintah Daerah) ketika itu, yang sangat membantu kami untuk mengetahui/mendengar siapa atau tempat mana yang selamat dari bencana, dimana bisa mendapatkan bantuan, akses menuju ke lokasi bantuan, dan mencoba untuk mencari keluarga yang selamat. 

Tanpa adanya jaringan listrik, radio dapat berjalan hanya dengan menggunakan Batu Baterai, di Frequensi Band AM/SW (waktu itu Flores belum dapat menangkap siaran FM), disamping itu, Radio luar dengan Frequensi Band SW pun tetap mengudara memberitakan kejadian ini, menyampaikan siapa saja pendonor/pemberi bantuan untuk bencana, dan diarahkan kemana, serta memberikan musik yang menghantar kami melupakan sejenak musibah yang menimpa, sehingga seolah-olah, komunikasi tidak terputus dan serasa kami, yang waktu itu mengalami musibah, tidak ditinggalkan begitu saja oleh.

Peran Radio untuk masyarakat yang "SadarBencana" yang digagas oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) saat ini, patut ditingkatkan, mengingat:

  • Sebagian besar masyarakat di Perkotaan masih menggunakan Radio sebagai sarana untuk mendengarkan musik, berita dan mengirimkan pesan kepada rekan/keluarganya.
  • Sebagian kecil masyarakat dipedesaan, dimana belum terjangkaunya akses internet / Televisi / Surat Kabar, pastinya juga akan mendengarkan radio untuk mendengarkan musik atau berita yang disukai.
  • Mendengarkan Radio, sangat murah dan tidak sesulit media lainnya.

Sehingga menurut penulis, peran serta Radio dalam mensosialisasikan "SadarBencana" kepada masyarakat, patut didukung, sehingga perlahan namun pasti, masyarakat kita akan lebih peduli untuk menjaga alam/lingkungan mereka dari terjadinya bencana, paham dan dapat mempersiapkan diri sekiranya bencana tersebut memang terjadi. 

Salam

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun