Mohon tunggu...
Nadia Saras
Nadia Saras Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Strategi Perusahaan vs Bulan Ramadhan

6 Juni 2016   12:32 Diperbarui: 6 Juni 2016   12:38 425
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Oleh : Nadia Sarasyanti (041311433171)

Ekonomi Islam 2013 – Universitas Airlangga                                  

Sebentar lagi telah memasuki bulan puasa, bagi umat Islam, bulan Ramadhan adalah bulan yang dinanti – nanti karena bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh rahmat di mana ibadah seseorang diganjar lebih banyak pahalanya dibandingkan bulan-bulan lainnya. Ramadhan merupakan bulan penyucian diri bagi setiap muslim untuk kembali ke fitrah. Terutama pada pada sepuluh hari Ramadhan, karena di dalamnya terdapat satu malam yang lebih baik dari seribu bulan, yaitu Lailatul Qadr.

Pemeluk agama Islam di Indonesia melaksanakan ibadah puasa pada bulan Ramadhan selama satu bulan penuh dengan menahan lapar, haus dan nafsu. Ramadhan merupakan saat yang paling dinanti oleh umat muslim di dunia dan mempengaruhi perilaku masyarakat secara individu maupun sosial.

 Di bulan ini membuat masyarakat terutama masyarakat muslim perilaku dan kebiasaannya menjadi berubah, dan menjadi lebih konsumtif. Hal ini disebabkan kebiasaan – kebiasaan masyarakat Indonesia yang menganggap bulan Ramadhan adalah bulan kemenangan bagi umat Islam. Persepsi itulah yang membuat masyarakat Indonesia menjadi konsumtif. 

Nah, menurut saya pengaruh Ramadhan terhadap perilaku manusia bisa dilihat dari waktu makannya, menahan lapar dan haus selama lebih dari 12 jam membuat manusia menjadi lapar mata ingin makan ini dan itu saat jam berbuka puasa telah tiba. Sehingga konsumsi makan dan minum di malam hari akan meningkat, selain itu bisa juga dilihat dari jam tidurnya, karena jam tidur yang kita miliki saat berpuasa akan jauh lebih sedikit dari hari – hari biasa maka biasanya mengahabiskan waktunya untuk makan atau nyemil.

Meningkatnya konsumsi pada bulan puasa merupakan suatu fenomena konsumtif musiman. Meningkatnya suatu permintaan dari konsumen bisa dilihat pada produk – produk seperti sirup, kue, minuman kemasan dll. Tak hanya konsumsi saja yang di minati oleh para konsumen biasanya menjelang perusahaan memberikan THR kepada karyawannya, biasanya toko – toko elektronik, pakaian yang mulai ramai dan laris dijual.

Dengan meningkatnya permintaan konsumsi dari konsumen membuat pemerintah meningkatkan harga – harga kebutuhan pokok. Padahal barang kebutuhan pokok ini sangat berpengaruh pada perusahaan – perusahaan lainnya. Karena harga – harga kebutuhan pokok meningkat maka produk – produk yang dijual lainnya juga ikut meningkat. Membuat masyarakat berfikir hanya akal – akalan pedagang saja agar mendapat aji mumpung saat Ramadhan. 

Padahal menurut pedagang hal ini tidak benar karena sebenarnya para pedagang hanya mengikuti saja dari meningkatnya harga dari distributor. Dan menurut saya itu sah – sah saja dan masuk akal. Tapi yang perlu diingat bahwa semakin banyaknya suatu transaksi jual beli suatu barang maka jumlah uang yang beredar akan semakin banyak dan akan meningkatkan inflasi.

Bagi perusahaan yang akan memasuki bulan Ramadhan, ada beberapa strategi pemasaran yang dapat dilakukan pembisnis dalam menjalankan bisnis musimannya. Yang pertama perusahaan mengiklankan produknya semenarik mungkin dan sekreatif mungkin, iklan-iklan kreatif dari berbagai kategori produk musiman yang hanya gencar ditampilkan pada bulan Ramadhan nyatanya mampu meningkatkan konsumsi masyarakat, awareness, dan keinginan masyarakat mengonsumsi produk di masa mendatang. Kemampuan memanfaatkan peluang itulah yang membawa beberapa kategori produk tersebut mendapat peringkat paling “Top” dalam Top Brand dari tahun ke tahun. 

Promag melalui iklannya mengedukasi konsumen untuk menjaga kesehatan maag dengan “mengonsumsi Promag sebelum dan sesudah berbuka puasa”. Ternyata tagline kalimat itulah yang melekat dalam benak konsumen. Terlihat dari tahun ke tahun, Top Brand Index (TBI) Promag jauh di atas merek lainnya. Selain itu biasanya iklan sirup yang mulai bermunculan seperti menandakan akan masuknya bulan Ramadhan yang semakin dekat. Kedua bagi penjual makananan, minuman bahkan pakaian disarankan untuk meningkatkan penjualan produk melalui bazar atau pasar sore ramadhan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun