Mohon tunggu...
Sri Budiyanti
Sri Budiyanti Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Siapkan Tahun Ajaran Baru

25 April 2017   22:40 Diperbarui: 26 April 2017   07:00 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Sebentar lagi akan masuk tahun ajaran baru, biasanya di sekolah ada banyak masalah yang akan dihadapi oleh murid. Ada yang di bully, ada senioritas, ada lagi kasus tindakan kekerasan dan berbagai macam kasus yang akan muncul. Kita semua berharap kasus-kasus tersebut di tahun ini tidak akan ada lagi. Tapi apakah mungkin?  

Kasus-kasus di sekolah yang sering terjadi sebenarnya penyelesaiannya adalah hanya bisa dimulai dengan cara membangun komunikasi yang terbuka antara guru, orang tua dan murid.     Selama ini, komunikasi di antara guru, orangtua dan murid sering tidak berjalan dengan baik dan efektif. Orang tua, misalnya jarang memberi perhatian terhadap anaknya, baik di rumah atau di sekolah. Mungkin karena terlalu sibuk dengan urusan pekerjaan, sehingga tidak sempat (atau tidak mau menyempatkan diri) berkomunikasi dengan anak dan pihak sekolah. Atau orangtua sudah memberi perhatian pada anak namun tidak berkomunikasi dengan guru.

Atau juga malah guru yang tidak mau berkomunikasi dengan orangtua atau dengan muridnya karena di sekolah guru cenderung ingin selalu didengarkan murid. Sehingga komunikasi yang dibangun hanya satu arah. Kita lihat sekarang tidak banyak guru yang memposisikan dirinya sebagai fasilitator atau mitra berbagi dengan murid. Sedangkan murid-murid lebih suka mengambil jalan sendiri, dan tidak tahu kepada siapa dia harus berkomunikasi.

Jadi memang komunikasi itu sangat penting dalam membangun suasana yang sejuk, nyaman dan damai di sekolah. Komunikasi menjadi semacam pintu bagi solusi atas kasus-kasus kekerasan di sekolah. Tinggal kesediaan dari semua pihak, terutama orang tua, guru dan murid, untuk menjalin komunikasi yang positif, terbuka, dan jujur, yang pada akhirnya akan membuka jalan menuju solusi yang efektif dalam menyelesaikan kasus di sekolah.   

Karena menurut teori behaviorisme dalam teori konunikasi, semua perilaku, termasuk tindak balas (respons) ditimbulkan oleh adanya rangsangan (stimulus). Jika rangsangan telah diamati dan diketahui maka gerak balas pun dapat diprediksikan. Teori komunikasi dari Watson ini berkesimpulan bahwa setiap perilaku dapat dipelajari menurut hubungan stimulus – respons. 

Seluruh perilaku manusia adalah hasil belajar. Belajar artinya perubahan perilaku organisme sebagai pengaruh lingkungan. Behaviorisme tidak mau mempersoalkan apakah manusia baik atau jelek, rasional atau emosional; behaviorisme hanya ingin mengetahui bagaimana perilakunya dikendalikan oleh faktor‑faktor lingkungan.  

Jadi, untuk persiapan tahun ajaran baru ini, ayo kita sama-sama membangun komunikasi yang baik antara orangtua, guru dan murid. Agar kita bisa mencetak manusia-manusia masa depan yang gemilang. Orangtua dan guru bisa menciptakan perilaku yang positif dari anak atau murid yang dididiknya. Berikanlah stimulus yang baik dan positif maka terciptalah hasil yang positif.        

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun