Mohon tunggu...
Sri Budiyanti
Sri Budiyanti Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Insanity

20 April 2017   19:04 Diperbarui: 21 April 2017   04:00 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Pagi itu, Nada sedang duduk di bangku buatan kesayangannya. Ia selalu bangun pagi untuk merasakan udara sejuk dari depan kamarnya. Tidak, Nada tidak sedang berada di rumahnya. Bukan, bukan rumah yang sesungguhnya, ia sedang berada di Rumah Sakit Terabithia, dia berada di bangsal di mana anak-anak hingga remaja dirawat di sana dengan berbagai macam penyakit dari mulai penyakit fisik hingga psikis.

Udara pagi itu begitu sejuk hingga Nada memutuskan untuk mengenakan cardigan teracotta di luar piyama rumah sakitnya. Nada mengidap schizofrenia, penyakit di mana orang tidak bisa membedakan mana realitas sosial yang nyata dan mana yang khayalan. Sebenarnya, orang tuanya tidak tega meninggalkan Nada di rumah sakit, tetapi justru di sini Nada merasa bahwa bukan hanya ia yang berbeda, tetapi semua orang di sini memang berbeda satu sama lain.

Di rumah sakit, Nada memiliki teman akrab bernama Rachel yaitu anak kecil berumur 6 tahun yang mengidap kanker hati stadium akhir. Nada merasa nyaman berteman dengan Rachel yang sudah ia anggap sebagai adiknya sendiri. Rachel adalah anak kecil yang sangat multi talented, di sekolah ia sangat berprestasi untuk anak seumurnya. Tetapi ketika kanker merenggutnya, Rachel tetap semangat  dan hal itulah yang membuat Nada salut dengannya.

Tetapi, layaknya pengidap schizofrenia lainnya, Nada juga memiliki teman khayalan yang menurutnya temannya ini nyata layaknya Rachel dan teman-teman lainnya. Teman khayalannya ini bernama Stephen. Bocah kecil berumur 7 tahun yang selalu “tanpa sengaja” mengajak Nada untuk melukai dirinya dan orang lain.

Stephen pernah mengajak Nada bermain pisau hingga Nada melukai pergelangan tangannya. Ia juga pernah berlarian di lorong rumah sakit yang menyebabkan Nada berteriak karena takut dengan kenakalan Stephen dan yang paling parah Stephen pernah mengajak Nada menyelam hingga 5 menit di kolam rumah sakit yang menyebabkan Nada kehabisan napas.

Sore itu, Nada sedang melamun di kamarnya, dan Rachel tiba-tiba menghampiri.

“Kak, hari ini aku mau kemo. Kakak temenin aku ya...” kata Rachel.

“Oh oke siap. Aku beres-beres kamar dulu ya....” kata Nada.

Hari itu dengan sweater biru dan celana kotak-kotak, Nada berangkat ke kamar Rachel untuk menemaninya menjalani kemoterapi. Nada terkadang sedih melihat Rachel yang sangat kurus dan botak. Tetapi, Nada juga semangat melihat kesembuhan Rachel dan ia termotivasi untuksembuh juga.

Setelah selesai menjalani kemoterapi, Rachel mengajak Nada memakan taco buatan mereka bersama.

“Kak, kalau nanti Rachel sembuh, kakak mau kan main ke rumah aku?” kata Rachel

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun