Mohon tunggu...
Dodi Muthofar Hadi
Dodi Muthofar Hadi Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Manjadda Wajadda

"Satu peluru hanya bisa menembus satu kepala, tapi satu tulisan bisa menembus puluhan bahkan ribuan kepala"

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Teori Psikologi Adler (2)

13 Juli 2010   06:40 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:54 2607
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Tiga tahap pemikiran Adler tentang tujuan final manusia adalah: menjadi agresif, menjadi berkuasa, dan menjadi superior. Secara positif superioritas bukan pengkotakan sosial, bukan pula kedudukan tinggi dalam masyarakat, tetapi perjuangan ke arah kesempurnaan, yang sama dengan konsep Jung tentang diri, atau aktualisasi diri menurut Golstain. Perjuangan menuju superioritas bersifat bawaan. Semua dorongan itu mendapat kekuatan/daya dorongannya dari dorongan ke arah kesempurnaan, dan dalam bentuk berbagai macam sesuai dengan tingkat umur dan situasi. (3) Adler juga punya minat kemasyarakatan. Ia adalah seorang pembela keadilan sosial dan pendukung demokrasi sosial. Ia memperluas konsepnya dengan memasukkan minat sosial dalam psikologinya. Ia mengatakan bahwa minat sosial nyata dalam kerja sama, hubungan antarpribadi, hubungan sosial, empati, dan identifikasi dengan kelompok. Arti terdalam dari minat sosial adalah bahwa individu membantu masyarakat mencapai tujuan terciptanya masyarakat yang sempurna. Minat sosial juga merupakan kompensasi sejati dan tak terelakkan bagi semua kelemahan alami manusia secara individual. Konteks sosial terbentuk sejak lahir, bayi dengan ibunya, dengan keluarga, sekolah, dan lingkungan masyarakatnya. Minat sosial bersifat bawaan, manusia adalah makhluk sosial dari kodratnya dan bukan kebiasaan belaka, tapi seperti bakat kodrati lainnya, minat sosial ini harus ditumbuhkan lewat bimbingan dan latihan lewat pendidikan keluarga maupun sekolah. Adler mendirikan klinik bimbingan bagi anak-anak. (4) Penemuan diri kreatif merupakan puncak prestasi (Adler) sebagai ahli kepribadian manusia. Diri kreatif adalah penggerak pertama, obat mujarab kehidupan, penyebab pertama dari semua tingkah laku. Sifatnya padu, konsisten, berdaulat dalam struktur kepribadian. Ia merupakan jembatan antara stimulus-stimulus dan respons-respons seseorang. Hakikat dari diri kreatif adalah bahwa manusia membentuk dan membangun kepribadiannya sendiri dari bahan mental hereditas dan pengalaman. Hereditas memberikan kemampuan-kemampuan, dan lingkungan sosial memberikan kesan-kesan. Interpretasi manusia terhadap pengalaman-pengalaman itu menentukan sikapnya terhadap dunia luar. (5) Dalam memperhatikan penentu-penentu sosial kepribadian, Adler juga mengamati bahwa ada perbedaan kepribadian antara anak sulung, tengah, dan bungsu. Perbedaan ini berkaitan erat dengan pengalaman-pengalaman khusus yang dimiliki setiap anak sebagai anggota suatu kelompok sosial. Anak sulung atau pertama biasa mendapatkan banyak perhatian hingga kelahiran anak kedua. Kelahiran anak kedua mengalihkan perhatian orang tua dari dirinya, dan dapat menyebabkan bermacam-macam tingkah laku menyimpang, seperti membenci orang lain, menutup diri terhadap perubahan, merasa tidak aman. Anak-anak sulung juga cenderung menaruh perhatian pada masa lampau, khususnya masa-masa mereka menjadi pusat perhatian. Anak-anak sulung kurang dipersiapkan untuk menerima anak kedua umumnya dapat menjadi anak bejat, neurotik, penjahat, pemabuk, dan orang yang bermoral bejat. Orang tua yang mempersiapkan anak sulung dengan baik untuk menerima anak kedua, akan mengubah mental anak pertama itu menjadi pelindung, dan bertanggungjawab. Ciri anak kedua atau anak tengah adalah ambisisus. Ia selalu berusaha melebihi kakaknya, cenderung memberontak atau iri hati, tapi umumnya dapat menyesuaikan diri dengan lebih baik. Gampang bekerja sama. Anak bungsu adalah anak manja. Kemungkinan besar menjadi anak bermasalah dan menjadi orang dewasa neurotik, bila tidak mampu menyesuaikan diri dengan keadaan baru. Pemikiran Adler menjadi terkenal sesudah tahun pendiriannya. Pada tahun-tahun terakhir ini (Abad 20) konsep Adler mengalami kelahiran kembali, dan tulisan mengenai subjeknya juga semakin banyak. Ide-ide Adler disebarluaskan di Amerika Serikat oleh American Society of Adlerian Psychology dan melalui jurnal yakni The American Journal of Individual Psychology. Referansi: Para Psikolog Terkemuka Dunia, Riwayat Hidup, Pokok Pikiran, dan Karya penulis Ladislaus Naisaban, Gramedia, 2004. Akankah ada seorang Psikolog menjadi Astronout?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun