Mohon tunggu...
Mustika Buana
Mustika Buana Mohon Tunggu... Ahli Geologi -

Merasa lebih sedikit kebaikan yang telah dilakukan dari yang lebih tua, lebih banyak keburukan yang telah diperbuat dari yang lebih muda...

Selanjutnya

Tutup

Politik

Saran Buat Anis Baswedan Sebagai (calon) Gubernur DKI 2017-2022

13 Maret 2017   08:35 Diperbarui: 13 Maret 2017   18:00 746
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Bagi saya kepribadian seorang Anis Baswedan (meskipun saya melihatnya hanya dari luar saja) adalah termasuk orang yang berkepribadian kuat (Strong Personality).  Orang yang berkepribadian Strong Personality umumnya berpengetahuan luas, selalu yakin dan percaya diri di depan banyak orang,  mampu mempengaruhi orang lain untuk setuju dan sependapat dengan dirinya (dengan apa yang disampaikannya). Argumen-argumennya sangat masuk diakal dan hampir tidak terbantahkan.  Seringkali seorang Strong Personality menyampaikan sesuatu pandangan yang tidak terpikirkan oleh kebanyakan orang, dan ini dapat membuat orang terkagum-kagum kepada dirinya. 

Jika ada satu kelompok yang akan memilih ketua atau pemimpin, maka biasanya yang akan ditunjuk adalah orang yang berkepribadian Strong Personality dalam kelompok itu. Dan si Strong Personality ini juga sangat menginginkan posisi ketua itu karena dengan posisi ketua itu dia dapat menyampaikan setiap ide yang ada di kepalanya. Dia ingin semua orang tahu akan ide-idenya itu. Seorang yang berkepribadian Strong Personality tentulah seorang yang cerdas.  Dan dia ingin setiap orang tahu bahwa dirinya adalah seorang yang cerdas. Dan seorang Strong Personality dapat juga dikatakan sebagai orang yang banyak tahu (tapi belum tentu tahu banyak).

Orang yang banyak tahu memang seringkali dijadikan Nara Sumber. Nah, celakanya pada saat dia tidak tahu banyak akan sesuatu hal yang sedang dibicarakan, orang ini tidak mau mengakui kalau dia tidak tahu banyak akan hal itu, maka dia jadi ngeles sana-sini. Oleh karena yang mendengarkan omongannya juga tidak mengerti apa-apa, menjadikan mereka tambah bingung mendengar uraian dari orang yang banyak tahu itu. Akhirnya mereka pada mengangguk-ngangguk tanda mengakui bahwa si banyak tahu itu memang betul-betul orang yang cerdas di atas rata-rata dan memang layak menjadi seorang Pemimpin.

Seorang yang berkepribadian Strong Personality biasanya selalu ingin tampil perfect. Meskipun kadang kala dia harus ngeles, tapi dia berusaha untuk tidak berkata bohong. Jadi ngelesnya ya ngeles saja, yang tidak jelas dasarnya, yang penting tidak bohong. Tapi bagi orang luar yang kebetulan sangat menguasai terhadap apal yang disampaikannya itu ( yang ngeles sana-sini itu), maka dia akan dianggap sebagai orang yang sok tahu, belagu dan sombong. Cuma tahu sedikit tapi ngocehnya kemana-mana.   

Begitulah kira-kira menurut penilaian saya terhadap seorang Anis Baswedan. 

Sebenarnya tidak ada perlunya saya menyampaikan ini, tapi berhubung Anis akan terpilih menjadi Gubernur DKI (ini menurut saya lho), maka saya berpikir mungkin ada gunanya saya sampaikan. Mudah-mudahan Bung Anis membaca tulisan ini, karena Anda kemungkinan besar akan terpilih menjadi Gubernur DKI, bukan Ahok. Kasus penistaan agama yang menerpa Ahok  terlalu kuat pengaruhnya terhadap elektabilitas dirinya. Survey MEDIAN (Media Survey Nasional) baru-baru ini mengungkapkan bahwa pemilih anda yang memilih atas dasar "Yang Penting Bukan Ahok" cukup tinggi persentasenya. Dan itu akan semakin besar angkanya pada saat Pilkada Putaran Kedua nanti (kembali ini menurut pandangan saya). Ahok kemungkinan besar akan kalah dengan Anda.

Bagaimana dengan Ahok?. Meskipun kemungkinan besar Ahok kalah dengan anda, tapi Ahok belum habis, Ahok belum tamat. Ahok akan jauh lebih berkibar dibandingkan dengan "sekedar" jadi Gubernur DKI 2017-2022. 

Kelemahan seorang yang berkepribadian Strong Personality adalah selalu berusaha menutupi kekurangannya. Jadi berhati-hatilah dengan ucapan Anda karena suatu saat Anda akan dituntut bukti dari ucapan Anda itu.  Dan bukan tidak mungkin suatu saat pula Anda akan berhadapan kembali dengan Ahok. Tapi bukan dalam situasi head to head seperti sekarang ini.

Mudah-mudahan tulisan ini bermanfaat buat Anda. Dan soal Ahok, tidak usah terlalu dipikirkan, itu cuma prediksi saja....

Salam

  

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun