Mohon tunggu...
Munazar Rafsanjani Muarif
Munazar Rafsanjani Muarif Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Mahasiswa MIE

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Artikel Utama

Narsisme dan Likecoholic

20 Oktober 2016   01:32 Diperbarui: 20 Oktober 2016   14:33 316
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: laughingsquid.com - Asaf Hanuka

Di tengah arus sosial media yang kian populer di abad ke- 20 kemudian meringkus setiap orang untuk memasukkan identitas kedalam dunia virtual, muncullah banyak fenomena menarik untuk di bahas sebagai suatu acuan kajian fenomenologi masyarakat modern dewasa ini.

Dengan munculnya jejaring sosial (Social Network) membuat gelombang besar dalam masyarakat yang mempunyai hasrat untuk eksis ini menyalin identitas real mereka ke dalam profil ilusi yang kadang di rekayasa dalam bentuk info dalam Social media.

Di dalam Social media terkadang kita jadi susah mengenal keaslian orang di balik profil. Kita hanya bisa mendefinisikan orang dengan melihat profil serta bentuk tulisan yang tak banyak di rekayasa untuk mendapat simpati serta membangun citra baik dirinya. Tak banyak penipuan terjadi akibat terlalu cepat orang menyimpulkan kebaikan seorang melalui status-status religi yang ia lantunkan.

Belakangan ini muncul istilah-istilah yang asing di dengar seperti istilah Likecoholic. Kata yang timbul dari dua gabungan suku kata yaitu Like dalam arti menyukai dan coholic yang di artikan pencandu, kata coholic ini di ambil dari kata Alcoholic yang berarti pecandu minuman beralkohol.

Kalimat ini menggambarkan tentang fenomena di mana orang mempunyai sebuah ketergantungan terhadap like, seakan status tanpa like seperti ibarat makanan tanpa garam (hambar). Beberapa orang lebih menyenangi ketika apa yang dia tuliskan mendapatkan ribuan like di dalam akun facebooknya, sebaliknya kemalasan akan timbul ketika apa yang ia tuliskan sedikit mendapat like dari teman facebooknya.

Dengan fenomena like ini orang- orang kebanyakan merekayasa diri mereka sedemikian rupa sehingga tampak baik di depan para Netizen agar supaya mendapat banyak like dan mendapat semangat baru untuk  membuat status baru. Sehingga terkadang “Aku bukanlah aku yang sebenarnya”.

Fenomena likecoholic ini tentunya tidak lepas dari sifat naluriah manusia yang memiliki hasrat “The will to exist” namun sifat naluriah manusia untuk terus eksis ini jika berlebihan bisa membuat ia menjadi narsis, sifat manusia yang narsis kemudian membentuk manusia menjadi selfish.

Jikalau manusia lebih cenderung selfish “egois” ia akan lebih banyak memutuskan sesuatu yang hanya menguntungkan dirinya sendiri. Tentunya keputusan yang hanya menguntungkan diri sendiri tidak akan baik bagi orang banyak dan ujung- ujungnya akan berdampak buruk bagi diri sendiri.

Seperti apa yang digambarkan di dalam kisah mitologi Yunani kuno ada seorang anak dewa bernama Narcissus, Ia memiliki wajah tampan dan rupawan sehingga membuat banyak peri dihutan terpesona dan jatuh cinta padanya. Tak hanya peri di hutan, bahkan banyak dewa dan pria pun mengagumi kerupawanan Narcissus. Narcissus yang menyadari ini membuat dirinya bangga dan angkuh.

Ia memang tak pernah merasakan jatuh cinta tapi ia senang jika orang- orang tergila- gila padanya. Bahkan ketika ada wanita yang tergila- gila padanya bisa membuat Narcissus semakin angkuh. Sehingga keangkuhan dari Narcissus pun mulai mengusik dewi Aphrodhite “dewi cinta”.

Di antara banyaknya peri yang mencintai Narcissus ada satu peri cantik jelita juga mencintai Narcissus. Echo namanya, namun Echo mempunyai kekurangan tidak bisa berbicara selain mengulang kalimat lain di dengarnya. Echo jatuh cinta pada pandangan pertama ketika bertemu dengan Narcissus di hutan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun