Mohon tunggu...
Muis Sunarya
Muis Sunarya Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis tentang filsafat, agama, dan budaya

filsafat, agama, dan budaya

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Mala Banjir Jakarta

26 Februari 2020   13:55 Diperbarui: 4 April 2020   03:00 286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kemacetan lalu lintas akibat banjir di jalan tol Jakarta - Cikampek Km 19, kemarin (25/02/2020) | dok. pribadi

Kemarin (Selasa, 25/02/2020), untuk kesekian kalinya, hujan deras mengguyur Jakarta dan sekitarnya. Dan untuk kesekian kalinya pula, mala (bencana, celaka, sengsara) banjir tak terelakan, merendam banyak titik daerah di Jakarta dan sekitarnya (Jabodetabek).

Aku menyaksikan dan merasakan langsung mala banjir itu terjadi lagi. Aku kerja di Jakarta, tapi tinggal di Bekasi. Tempat tinggalku, alhamdulillah, bebas dan atau tak terdampak banjir.

Tapi banjir berdampak pada akses jalan di mana aku melawatinya untuk berangkat kerja. Luar biasa merepotkan mala banjir ini. Karena banyak jalan yang tidak bisa dilewati, atau paling tidak, terganggu banjir ini. 

Efeknya adalah kemacetan lalu lintas yang panjang dan berjam-jam di perjalanan, aku rasakan. Bervariasi ketinggian air banjir ini yang merendam akses jalan yang aku lewati. Dari 10 cm sampai dengan 50 cm, bahkan ketinggian banjir ada yang lebih dari itu.

Hampir sama dengan mala banjir di awal tahun ini yang mengepung Jakarta dan sekitarnya itu, kemarin pun Jakarta nyaris lumpuh.

Bahkan akses tol Jakarta - Cikampek yang seumur-umur tak pernah banjir, kemarin aku mengalami sendiri terjebak kemacetan lalu lintas berjam-jam, gara-gara banjir ini. 

Titik banjir tepatnya di km 19 Tol Jakarta - Cikampek. Bahkan, Rest Area Km 19 pun terendam banjir ini. Otomatis tidak bisa digunakan untuk sementara. Tinggi air sekitar 30 - 50 cm. Mobil Banyak yang mogok, terutama mobil-mobil kecil.

Belum lagi, masuk Jakarta. Di mana-mana banjir mengepung dan merendam. Sampai sulit mencari alternatif jalan yang harus dilalui.

Mala banjir tidak memilih-milih titik daerah mana saja di Jakarta ini dihampirinya. Hampir semua, tidak saja daerah yang disebut sebagai daerah langganan banjir. (Banjir kok langganan ya?).

Tetapi daerah yang tak pernah tersentuh banjir pun selama ini, merasakan juga. Konon, Istana Negara pun, kemarin sempat disinggahi tamu tak diundang, banjir ini.

Makanya, jangan ditanya Kampung Pulo, Kampung Melayu, Cipinang Melayu, Matraman, Jatinegara, Jl. DI. Panjaitan Kebon Nanas, Pulo Mas, Pulo Gadung, Kelapa Gading, Jl. Daan Mogot, Duri Kosambi, Rawajati Kalibata, Tegal Parang Mampang Prapatan, Penjaringan, Pluit, Pademangan Barat, Sunter Jaya, Sunter Agung, Rawa Badak Utara Koja, dan seterusnya, dan seterusnya, yang selama ini menjadi titik daerah langganan banjir Jakarta. Semuanya biasa terendam banjir. Dari banjir ke banjir. Selalu begitu. Tidak usah aneh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun