Mohon tunggu...
Muhlisin Madras
Muhlisin Madras Mohon Tunggu... Penulis - Nasionalis, Agamis, Penulis

Kemanusiaan adalah intisari dari agama. Tidak beragama seseorang selama ia abai akan nilai-nilai kemanusiaan. Nasionalisme adalah penjamin dari kenyamanan beragama dan kemanusiaan itu sendiri. Salam.

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Pilpres 2019, "Maksa Milenial dan Ngotot Nyantri"

11 September 2018   00:19 Diperbarui: 11 September 2018   00:29 728
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Erick Thohir telah resmi ditunjuk sebagai Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo - Ma'ruf Amin. Pengusaha muda nan tajir melintir ini menjadi 'kartu sakti' sang petahana.

Sukses sebagai komandan penyelenggara Asian Games 2018, dinilai sebagai bukti leadership Erick. Pemilik tim sepakbola Italia, Inter Milan, pun diyakini sebagai pintu masuk Jokowi-Ma'ruf ke kalangan pemilih millenial.

Dirujuk dari berbagai sumber, millenial atau Generasi Y, adalah kelompok demografis (cohort) setelah Generasi X. Yakni generasi yang lahir dalam rentang 1980an sampai 2.000an.

Dari sisi usia, Jokowi-Ma'ruf terlalu jauh dari kelompok generasi millenial. Jokowi lahir 21 Juni 1961. Sementara KH Ma'ruf tercatat lahir per 11 Maret 1943.

Faktanya, jumlah generasi millenial sebagai calon pemilih di Pilpres 2019 begitu besar. Puluhan juta orang. Tentu, sangat menentukan dalam kontestasi nasional bertajuk Pilpres 2019.

Maka, selain faktor-faktor lain, Erick Thohir pun ditunjuk menjadi Ketua TKN Jokowi-Ma'ruf. Kelahiran 30 Mei 1970, 48 tahun, dari sisi usia, Erick belum begitu jauh dari generasi millenial. Berjarak 10 tahun.

Cuma, Erick dengan segudang prestasinya, punya jurus ampuh masuk ke kalangan pemilih millenial. Sukses sebagai penyelenggara Asian Games 2019, punya banyak klub olahraga profesional, dan penampilan sahabat Sandiaga Uno yang 'cukup millenial'.

Meski demikian, karena bicara millenial adalah cerita tentang periode kelahiran. Maka, Jokowi-Ma'ruf tetap saja oleh banyak pihak terkesan 'maksa millenial'.

Sementara di kubu seberang, Prabowo Subianto - Sandiaga Salahuddin Uno, menunjuk Djoko Santoso sebagai komandan tempur. Mantan Kepala Staf Angkatan Darat dan Panglima TNI yang pasti sarat pengalaman.

Kepemimpinan pensiunan jenderal bintang empat ini jelas tak diragukan. Tapi kenapa Prabowo-Sandi tak mencari type serupa dengan Erick Thohir untuk memesona kalangan pemilih millenial?

Jawabannya ada pada diri Sandi. Lahir pada 28 Juni 1969, tak jauh beda dari Erick Thohir, Sandi diklaim sebagai representasi dari pemilih millenial.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun