Mohon tunggu...
Muh Arbain Mahmud
Muh Arbain Mahmud Mohon Tunggu... Penulis - Perimba Autis - Altruis, Pejalan Ekoteologi Nusantara : mendaras Ayat-Ayat Semesta

Perimba Autis - Altruis Pejalan Ekoteologi Nusantara : mendaras Ayat-Ayat Semesta

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Puasa dan Moralitas Lingkungan

26 April 2019   16:06 Diperbarui: 2 Mei 2019   06:57 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi lingkungan | sumber: pixabay

Memaknai Hari Lingkungan Hidup Sedunia

Selain perayaan Ramadhan 1437 H, pekan lalu pun peringatan Hari Lingkungan Hidup (HLH) Sedunia tepatnya tanggal 5 Juni 2016. Badan Lingkungan Hidup PBB / UNEP (United Nations Environment Programme) telah menetapkan tema besar HLH Sedunia, yaitu "Go Wild for Life".

Secara nasional, mengutip Pidato Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), tema HLH Indonesia 2016 adalah, "Selamatkan Tumbuhan dan Satwa Langka untuk Kehidupan". Tema ini sangat penting bagi Indonesia yang kaya keanekaragaman hayati, dengan persoalan utama adalah ancaman kepunahan karena perusakan habitat dan perburuan.

Indonesia merupakan rumah dari 17% total spesies yang ada di dunia, yaitu sebanyak 35 ribu -- 40 ribu spesies tumbuhan (11-15%), 707 spesies mamalia (12%), 350 spesies amphibi dan reptil (15%), 1.602 spesies burung (17%) dan 2.184 spesies ikan air tawar (37%).

Sementara untuk kelautan terdapat setidaknya 2.500 spesies molusca, 2000 spesies krustasea, 6 spesies penyu laut, 30 spesies mamalia laut, dan lebih dari 2.500 spesies ikan.

Di Provinsi Maluku Utara, menurut data Balai Taman Nasional Aketajawe Lolobata (TN AL), teridentifikasi sebanyak 431 jenis flora dan fauna penyusun TN AL. Jenis flora teridentifikasi 237 jenis, antara lain: 98 jenis pohon/permudaannya, 41 jenis tumbuhan bawah, 35 jenis tumbuhan lain, dan 63 jenis tumbuhan obat.

Sedangkan jenis fauna teridentifikasi 194 jenis, terdiri atas: 13 jenis Mamalia, 141 jenis Aves (burung), 19 jenis Reptile, 8 jenis Amphibi, dan 13 jenis Insekta. Dari 141 jenis burung tersebut, 25 jenis burung endemik Maluku Utara di Halmahera yang ditemukan di TN AL.

Dari 9 jenis burung paruh bengkok di TN AL, terdapat jenis Kakatua putih (Cacatua alba) / status endemik terancam, Nuri bayan (Eclectus roratus) / status dilindungi, dan Kasturi ternate (Lorius garrulus) / status endemik rentan, Serindit maluku (Loriculus amabilis) / status endemik. Keberadaan beburung tersebut melengkapi jenis endemik / khas di bumi Moloku Kie Raha yang sangat terkenal, yakni Bidadari Halmahera (Semioptera Walacei).

dokpri
dokpri
Foto: Pelepasliaran satwa liar ke habitat (BKSDA Maluku SKW I Ternate, 24 April 2019)
Foto: Pelepasliaran satwa liar ke habitat (BKSDA Maluku SKW I Ternate, 24 April 2019)

HLH Sedunia ini merupakan momen global untuk turut menjaga kelestarian alam dan lingkungan, termasuk menjalankan tugas kemanusiaan kita sekaligus amanat ilahiah sebagai 'wali planet' (Robin Attfield, 2010) atau dalam konsep Islam disebut sebagai khalifah fil ardhi (pemimpin di muka bumi / QS. 2:30; QS.35:39).

Kepedulian terhadap segala keanekaragaman hayati di bumi, termasuk di jazirah Al Mulk ini adalah bentuk kontribusi kita dalam menjaga kehidupan semesta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun