Mohon tunggu...
Muhammad Nur, OKT
Muhammad Nur, OKT Mohon Tunggu... Dewan Pengawas -

Just want to keep working until the end of life, like reading, writing, playing the guitar while singing Living in Mamuju, West Sulawesi province., Personal shy But easy Going and Follow Me On https://twiiter.com/princeinno https://www.facebook .com/princeinno.55,\r\nvisit my personal blog type: geraklangkah.blogspot.com ( reaching steps Teasers )\r\nThanks You Very much.\r\n\r\n

Selanjutnya

Tutup

Politik

Jelang Pilkada Hati-hati Pendukung Palsu

2 Desember 2012   06:17 Diperbarui: 1 Juni 2016   14:06 418
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Puluhan Daerah di Tanah Air  untuk priode 2012  dan 2013  memasuki Proses Pemilihan Kepala Daerah baru antara lain  Pemilihan Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan di Sulawesi, Sumut, Lampung di Sumatera, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur untuk Pulau Jawa, Pilkada Gubernur Papua di Papua dan Gubernur Maluku di Ambon, ditambah  lagi Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Kota yang jumlah bisa mencapai puluhan daerah Kabupaten/ Kota di Indonesia. 

Disaat-saat seperti ini banyak orang yang mengaku punya basis akar rumput ditengah-tengah masyarakatnya akan menjadi incaran Pilihan bagi para Kandidat untuk dinobatkan sebagai Tim Sukses,  tak jarang bermunculan juga orang-orang yang hanya bermodal pandai bersilat lidah, bermuka tebal dan tahan banting  punya relasi orang dalam partai pendukung mampu mempengaruhi Sang Kandidat untuk menempatkannya sebagai salah seorang Tim Sukses yang ditugaskan untuk meraup suara disuatu daerah Pemilihan tertentu.

Dengan lagak serba tahu serba mengerti politik praktis dan cara-cara mempengaruhi masyarakat dia berusaha meyakinkan Kandidat dan Partai Politik Pendukung untuk menunjuknya menjadi salah seorang Tim Sukses andalan yang perlu mendapatkan suntikan Dana guna melancarkan aksinya mempengaruhi masyarakat Pemili untuk mencoblos Sang kandidat.

Dengan berbekal kepandaian meniru-niru  Orang pintar  yang didengarnya dalam pergaulan sehari-hari, ditambah   dengan teknik memukul jatuh mereka yang dianggap saingan berat untuk dipilih jadi Tim,   dengan cara kotor memutar balikkan Fakta, menjelekkan Orang dan memuji diri sendiri  ditambah modal nekad dan berani mulailah Dia menjalankan aksinya untuk mendapatkan Uang atau Dana segar untuk kampanye yang pada akhirnya akan bermuara di Kantong sendiri.

Beberapa hasil survey dan kenyataan di lapang menunjukkan bahwa masyarakat sekarang ini sudah sangat mengerti tentang siapa yang pantas untuk dipilih yang pertama tentulah Orang yang mereka kenal bukan berarti saling mengenal, umpama saya mengenal Presiden Amerika Serikat Obama, Presiden Obama tak mengenal Saya,  dalam hal ini PERAN MEDIA sangat besar andilnya memperkenalkan Obama dan prestasinya yang membanggakan  hingga kepenjuru dunia, tanpa media tak mungkin Saya mengenal Obama.

Disamping peran Media masyarakat lebih cenderung memilih Tokoh yang berkwalitas yang sudah akrab dengan mereka pemimpin yang dekat dengan rakyat tanpa ada sekat dan batasan, dengan indikator yakni, bisa dipercaya, tak melakukan korupsi, tak terlibat kriminalitas , dan berdiri di atas semua golongan, seorang calon pemimpin berkwalitas seperti ini akan terpilih tanpa terlalu banyak mengeluarkan Dana, apalagi sampai dikuras  oleh  Tim Sukses yang spesialisasinya mencari lahan basah di arena Pilkada.

Saya kira para kandidat calon Gubernur atau Bupati/Walikota sudah mengetahui indikasi dari pencari Dana di musim Pilkada,  Uang belum tentu bisa membantu untuk  memastikan mencoblos seorang Kandidat Pilkada karena pemilihan adalah bebas dan rahasia yang berarti tak ada orang yang akan mengetahui siapa yang telah dicoblos oleh pemilih kecuali dirinya sendiri.

Yang membuat Saya heran dan bertanya-tanya dalam hati mengapa ada Saja Orang Pintar, cerdik dan berpengalaman bisa dikelabui oleh orang-orang yang hanya bermodal nekad dan berani bersilat lidah dengan teknik mengangkat keatas tinggi-tingngi yang bisa membuat para kandidat terbuai,  tanpa melihat latar belakang dan rekam jejaknya lebih dulu dengan mulus dipilih menjadi salah seorang dari orang yang dipercaya menangani sebuah Tim Pemenangang. Akibatnya sangat patal Duit Habis terkuras Kalah dalam Pilkada  Karena ulah Tim Pemenenangan yang ternyata Pendukung Palsu***

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun