Mohon tunggu...
Wasiat Kumbakarna
Wasiat Kumbakarna Mohon Tunggu... karyawan swasta -

melihat sesuatu dengan lebih cerdas dan tenang

Selanjutnya

Tutup

Politik

BBM Naik, Amunisi Baru Buat Caci Maki SBY!

16 April 2013   16:24 Diperbarui: 24 Juni 2015   15:06 735
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pemerintah rencananya akan menetapkan 2 harga bensin premium yang akan diumumkan Presiden SBY. Untuk motor dan angkutan umum tetap Rp 4.500/liter, untuk mobil pribadi direncanakan Rp 6.500/liter. Kebijakan ini bisa dimulai awal Mei 2013.

Menurut Direktur BBM Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Djoko Siswanto, Presiden SBY nanti yang mengumumkan langsung. Pemberlakuan dua harga BBM subsidi ini tidak hanya untuk bensin premium saja tetapi juga solar subsidi.

Senior Vice President Fuel Marketing & Distribution Pertamina Suhartoko juga mengungkapkan, akan ada SPBU khusus yang tidak menjual premium Rp 4.500 per liter. SPBU khusus ini hanya menjual premium Rp 6.500 per liter untuk mobil plat hitam.

Opini saya nih ya:

Ini nih bakal rame nih. BBM naik, gak peduli ada penjelasan bahwa premium buat mobil sama solar buat industri saja yang naik, pasti yang bakal ramainya BBM naik!

Yang namanya BBM naik, otomatis harga-harga lainnya bakal naik, rakyat bakal sengsara, dan seterusnya-dan seterusnya.

Dan, Presiden SBY-lah penyebab BBM naik. Maka, SBY harus dipersalahkan. Berapa akali coba dia menaikkan BBM selama masa pemerintahannya. Sudah kebijakan yang lain-lain tidak berpihak pada rakyat, sibuk ngurusin partai, twitter-an, sekarang naikin BBM lagi. Pemimpin macam apa???!

Saya membayangkan, kata-kata itu bakal ramai bermunculan pasca pengumuman kenaikan premium untuk mobil, atau mungkin juga sebelum pengumuman. Ini bakal jadi amunisi buat menyerang SBY. TV-TV, Koran-koran, media social, pasti bakal ramai memperbincangkan itu.

Gak peduli esensi apa dari kenaikan itu, tetap saja SBY akan dipersalahkan. Gak peduli kalau kenaikan itu hanya untuk orang kaya (pemilik mobil pribadi) supaya tidak ikut menikmati subdisi. Pokoknya SBY salah saja, harus dicaci, dimaki.

Kalau melihat kondisinya bakal seperti itu, saya rasa-rasanya setuju sama penerapan pasal penghinaan presiden!!!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun