Mohon tunggu...
Muhammad Gunawan
Muhammad Gunawan Mohon Tunggu... -

Pejuang Kebenaran

Selanjutnya

Tutup

Politik

Mengapa PKS Menggugat

13 Mei 2013   13:25 Diperbarui: 24 Juni 2015   13:39 495
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Hari-hari ini PKS sedang menjadi Head Line surat kabar. Penolakan penjaga gedung di bully besar-besaran bahwa PKS tidak melawan KPK. Opini ini kemudian dibawa seakan-akan PKS membela mati-matian Ustadz Lufti Hasan Ishaq. Apakah betul PKS membela mati-matian Ustadz Lutfi, kalau ada yang berpendapat demikian tentunya amat salah, mengapa karena ketika Ustadz Lutfi ditangkap PKS dengan ringan mengijinkan, bahkan kemdian presiden PKS yang baru mengungkapkan bahwa kasus LHI adalah ranah pribadi ustadz Lutfi. Bahkan akibat ungkapan ini Anis Matta dalam acara Gesture di TV One dibilang kejam oleh Efendy Ghozali (Bingung kan, apa-apa salah).

Terus apa yang menyebakan PKS sepertinya tidak terima dengan adanya kasus ini. Jawabannya adalah karena ketidakadilan KPK dalam menangani kasus lain. Anas dan Andi Malarangeng tidak segera ditahan meski sudah dinyatakan tersangka.Bahkan Anas sempat pergi ke Bali. Saya ajak kepada para PKS Hater’s apa ini adil. Johan mencoba mengatakan ini tangkap tangkap tangan. Bagaimana ini disimpulkan tangkap tangkap, orang Fathonah ditangkap selasa malam, sedangkan Ustadz Lutfi ditangkap rabu malam. Ketika Ustadz meminta agar Ustadz Lutfi diperiksa siang harinya, tidak diijinkan, ustadz lutfi tetap dibawa ke KPK, berarti logikanya ada pertanyaan penting yang akan segera diajukan, ternyata Ustadz Lutfi hanya ditanya dan dicek kondisi kesehatannya. Mengapa kalau hanya pemeriksaan seperti ini tidak ditunda. Saya yakin kalau ada PKS Hater’s yang masih jujur dan Ikhlas pasti akan memahami mengapa Kader PKS seakan menggugat.  Sebetulnya masih banyak kejanggalan yang akan saya ungkap, tapi maaf waktu saya juga harus saya bagi untuk Taqarub pada yang diatas.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun