Mohon tunggu...
muhamad rizal
muhamad rizal Mohon Tunggu... -

Aku melihatnya berwajah berseri…tenang anggota badannya dan tenang jiwanya. Seakan-akan ia menemukan seorang teman dalam kesepian, (menemukan) kedekatan dalam jauh dan cahaya yang menerangi dalam gelap. “Bisa jadi ini adalah malam terakhir bagiku, maka janganlah kamu tidur hingga pagi….” Dan apabila siang tiba, ia berkata, “Mungkin ini adalah hari terakhir bagiku, maka janganlah pinggang ini merasa tenang hingga sore.” “Wahai jiwa, di depanmu ada tidur panjang…besok kamu akan tidur panjang di kuburan…entah di atas penyesalan atau di atas kesenangan."

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Perbedaan Antara Negara Berkembang dan Negara Maju

7 April 2010   20:23 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:55 18080
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Kawan sesungguhnya perbedaan Negara kita ( Negara Berkembang ) dan negara maju bukanlah terletak pada umurnya. Lamanya umur suatu negara tidak menjamin seratus persen negara itu bisa di katakan maju contohnya Negara India, Mesir, dan Irak yang umurnya sudah lebih dari dua ribuan tahun tetapi mereka tetap Terbelakang ( Miskin ). Di sisi lain bila kita mau melihat negara Singapura, Australia, Kanada dan negara lainnya yang umurnya kurang dari 150 tahun mereka mampu membangun Negaranya, sehingga kini mereka telah menjadi begian dari Negara-negara Maju di dunia !!!

Kawan ketersedia Sumber Daya Alam dari suatu Negara, tidak bisa menjamin Negara itu menjadi kaya or miskin, lihatlah Negara Jepang !!! Jepang hampir sekitar 75 persen dratannya terdiri dari pegunungan yang tidak memungkinkannya mengembangkan pertanian dan peternakan, namun saat ini Jepang mampu menjadi raksasa perekonomian nomor dua di Dunia, Jepang laksana sebuah Negara Industri terapung di Dunia yang mana seluruh bahan baku kebutuhan industrinya di pasok dari hampir dari seluruh Negara dan mengekspornya kembali berupa barang jadi. Di sisi lain kita melihat sosok Negara Swiss yang nota bene tidak mempunyai lahan perkebunan yang cukup baik untuk pertanian, namun ia mampu menjadi negara penghsil coklat terbaik di dunia, tentu sudah tidak asing lagi di telinga kita bahkan mungkin untuk Para Balita sekalipun ya benar Nestle yang kita kenal sebagai salah satu perusahaan makanan terbesar di dunia, Swiss juga tak memiliki reputasi yang cukup baik dalam hal keamanan, integritas dan ketertiban lainnya namun saat dunia membuktikan bahwa Bank-bank di Swiss menjadi bank yang paling di minati di dunia.

Ras atau warna kulit juga bukan termasuk faktor penting dalam hal ini, pasalnya banyak para imigran yang di nyatakan pemalas di negara asalnya, ternyata di tempat barunya mereka mapu menjdai sumber daya yang sangat produktif.

Kawan bila kita mau mendengar perbincangan para Elit Politik Dunia ( Para Pemimpin ) baik itu Negara Maju maupun Negara Berkembang tentu mereka tidak akan mengakui adanya perbedaan yang cukup signifikan dalam hal kecerdasan.

Lalu dimanakah letak perbedaannya ???????????????????????????????????????????????????????????????????????????????

Perbedaanya adalah terletak pada sikap/prilaku masyarakatnya, yang mana masyarakat di Negara Maju telah di bentuk dan di didik dalam ke disiplinan, ketertiban yang sedemikian rupa baik budaya maupun pendidikan, namun apabila kita melihat kondisi sikap/prilaku masyarakat di Negara Berkembang tentu kita akan menyaksikan hal yang sebaliknya !!! Di mana masyarakatnya seolah terbiasa hidup dalam ke tidaktertiban, tumpang-tindih alias kacau balau, contoh yang paling sederhana dan paling sering kita lakuakan adalah menunda-nunda sesuatu hal yang bisa kita selasesaikan sesegera mungkin, mungkin bagi anak sekolahan, pekerja kantoran dan yang lainnya telah terbiasa dengan keterlambatan ( Ya sehingga yang saya bisa saya kenali dari kebiasaan buruk ini adalah waktu Indonesia itu adalah waktu Karet, yang serba urat-aret bisa di pendekan bahkan kalau perlu di panjangkan walapun nantinya bisa putus ) hai kawan ini ada sebuah kalaimat dari saya sebagai kritikan terhadap kebiasaan jelek ini :

To realize the value of one year, ask a student who failed a grade.

To realize the value of  one month, ask a mother who gave a premature baby.

To realize the value of  one week, ask a editor of a weekly newspaper.

To realize the value of one day, ask the lovers who are waiting to meet.

To realize the value of one minute, ask a person who missed the train.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun