Mohon tunggu...
Mugniar
Mugniar Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Mamak Blogger

Ibu dari 3 anak dan penulis freelance yang berumah maya di www.mugniar.com.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Kisah Belanja dengan Kartu E-Money Pertamaku

22 November 2016   19:55 Diperbarui: 22 November 2016   20:11 501
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Alfamidi ini melayani berbagai transaksi non tunai


Sebuah toko perlengkapan bayi di dekat rumah saya mendukung GNNT dengan menyediakan mesin EDC untuk pemakai kartu-kartu BRI
Sebuah toko perlengkapan bayi di dekat rumah saya mendukung GNNT dengan menyediakan mesin EDC untuk pemakai kartu-kartu BRI
Hari Selasa lalu, adalah hari di mana saya mendapatkan kartu non tunai pertama saya. Milik saya sendiri. Catat: milik saya sendiri. Selama ini, saya sudah beberapa kali melakukan transaksi non tunai tetapi dengan menggunakan kartu debet/ATM saja. Saat ada kompetisi live tweet pada event BI Goes to Campus tanggal 15 November di Auditorium Amanagappa Universitas Negeri Makassar (UNM), saya tak menyia-nyiakannya. Semangat berkompetisi saya tak kalah dengan para mahasiswa yang hadir di situ. 

Alhamdulillah, saya menjadi salah satu dari 30 penerima hadiah live tweet, dari Net TV. Hadiahnya adalah kartu E-money Bank Mandiri. Kartunya sudah bisa langsung dipakai untuk dibelanjakan atau ditambah lagi saldonya karena sudah ada isinya Rp. 75.000.

BI Goes to Campus di UNM, di pelataran Audiorium Amanagappa ada booth BI dan bank-bank lain
BI Goes to Campus di UNM, di pelataran Audiorium Amanagappa ada booth BI dan bank-bank lain
Lebih dari 2.000 orang menghadiri BI Goes to Campus di UNM Makassar 15 November lalu
Lebih dari 2.000 orang menghadiri BI Goes to Campus di UNM Makassar 15 November lalu
DR. Agus Arifin Nu'mang, Wagub Sul Sel membuka BI Goes to Campus di UNM Makassar
DR. Agus Arifin Nu'mang, Wagub Sul Sel membuka BI Goes to Campus di UNM Makassar
Proses mengisi kartu E-money ini mudah saja dari rekening bank Mandiri. Setelah dibantu suami mengisikan sejumlah saldo, saya siap-siap belanja beberapa kebutuhan harian di Alfamidi dekat rumah. Beruntung sekali, di sekitar tempat tinggal saya banyak sekali toko dan warung yang menjual berbagai macam barang. Bahkan salah satu toko perlengkapan bayi di sini mendukung pembayaran non tunai menggunakan kartu BRI. Mini marketjuga ada beberapa di sekitar sini. Saya baca di buku panduan E-money  semua mini markettersebut sudah mendukung transaksi non tunai dengan E-money dari Bank Mandiri ini.

Transaksi non tunai memiliki tiga bentuk, yaitu: paper based (seperti cek dan bilyet giro), card based (seperti ATM dan kartu kredit), dan electronic based (contohnya E-Money dan pembelian aplikasi menggunakan pulsa). Seperti yang kita ketahui, kampanye transaksi non tunai gencar dilaksanakan sejak pencanangan Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) oleh Gubernur Bank Indonesia Agus D.W. Martowardojo, pada tanggal 14 Agustus 2014 di Jakarta. Kegiatan BI Goes to Campus yang didukung Net pada tanggal 15 November lalu pun merupakan bagian dari kampanye GNNT di Makassar. Acara yang menghadirkan nara sumber dari Bank Indonesia, pelaku E-commerce, Bang Iskandar Jet dari Kompasiana, dan Dewi Laila dari Net ini dipadati oleh lebih dari 2.000 orang, didominasi mahasiswa.

Pada eventterseb ut, diputar film dokumenter mengenai GNNT. Dari film tersebut dan juga dari presentasi nara sumber, disampaikan bahwa GNNT juga bertujuan meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Negara-negara yang transaksi non tunainya meningkat, pertumbuhan ekonominya juga meningkat. Mudah-mudahan, yah, pertumbuhan ekonomi Indonesia juga meningkat, mengingat anak-anak muda yang hadir pada eventBI Goes to Campus waktu itu sedemikian bersemangatnya. Saya masih ingat saat Bang Isjet memberi tantangan kepada mereka yang memiliki jumlah kartu non tunai terbanyak, yang memenangkannya masih mahasiswa dan dia memiliki 9 kartu berbeda! Bahkan, mereka yang naik ada yang punya 5 kartu non tunai. Wih, masak saya mamak-mamak yang sudah usia ranum ini kalah sama mereka.

Kartu E-money yang saya miliki, saya bawa berbelanja ke Alfamidi dekat rumah
Kartu E-money yang saya miliki, saya bawa berbelanja ke Alfamidi dekat rumah
Mesin EDC Bank Mandiri persis terletal di sebelah mesin kasir
Mesin EDC Bank Mandiri persis terletal di sebelah mesin kasir
Makanya, dalam rangka tidak mau kalah sama anak-anak muda itu, beberapa hari yang lalu saya ditemani suami tercinta melenggang ke Alfamidi membawa kartu E-money Bank Mandiri yang sudah ditambah saldonya. Tak lupa saya membawa tas besar dalam rangka mendukung gerakan pengurangan kantong kresek.

Setelah mendapatkan barang-barang yang saya butuhkan, saya menuju kasir dan menyodorkan kartu E-money saya.

“Bagaimana caranya pakai ini?” si mbak kasir bertanya kepada sejawatnya. Berdua mereka mengamati kartu dan mesin EDC (Electronic Data Capture) bertuliskan “Bank Mandiri” yang tergeletak di sisi mesin kasir. Secara bergantian mereka menempelkan dan menggesekkan kartu milik saya ke mesin EDC. Namun tak ada pergerakan di layar mesin EDC. Sepertinya ini kali pertama kartu E-money jenis ini dipergunakan di mini market ini.

“Sepertinya belum ada aplikasinya di sini,” teman mbak kasir menyimpulkan ketaktersediaan perangkat lunak pendukung transaksi non tunai menggunakan kartu E-money yang saya punyai. Suami saya mengeluarkan kartu ATM/debet Bank Mandirinya dan menyodorkannya pada mbak kasir.

Membayar belanjaan dengan kartu ATM/debet Bank Mandiri, syukurlah ... non tunai juga. Biar kecil ingin berperan meningkatkan pertumbuhan ekonomi juga :)
Membayar belanjaan dengan kartu ATM/debet Bank Mandiri, syukurlah ... non tunai juga. Biar kecil ingin berperan meningkatkan pertumbuhan ekonomi juga :)
Fiyuh, untung saja suami menemani saya. Saya tadi tak membawa kartu debet BCA milik saya. Uang tunai yang saya bawa pun terbatas. Soalnya saya yakin saja tadi kalau transaksi non tunai yang akan saya lakukan bisa berhasil. Saya tak menduga akan ada masalah dengan kasir atau mesin EDC-nya. Ini menjadi pelajaran buat saya, untuk membawa minimal dua macam kartu non tunai jika ingin berbelanja. Yah, mudah-mudahan ke depannya tidak ada kendala lagi berbelanja dengan kartu ini sehingga saya bisa menggunakannya lagi tanpa masalah. Walaupun kecil, saya kan ingin ikut berperan dalam GNNT dan menjadi penyumbang kenaikan pertumbuhan ekonomi di negara ini juga.

Makassar, 22 November 2016

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun