Mohon tunggu...
Muh RizqiMesya
Muh RizqiMesya Mohon Tunggu... Editor - Mrm15

Terus berjuang dan hadapi segala tantangan

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Pemuda dalam Pemilu

21 Mei 2020   15:35 Diperbarui: 21 Mei 2020   15:55 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Pemilihan umum merupakan momentum dalam menentukan nasib Indonesia setidaknya dalam tempo 5 tahun kedepan. Untuk itu sangat penting untuk menjalankan, mengkuti dan mensukseskan pemilihan umum dengan baik sesuai aturan yang berlaku.

Harapan besar tentu selalu ada dalam diri kita untuk sebuah perubahan kearah yang lebih baik. Salah satu elemen yang dianggap berperang penting dalam menentukan masa depan Indonesia  ialah Pemuda.

Pemuda menjadi harapan dalam setiap  kemajuan di dalam suatu bangsa baik dengan ide-ide ataupun gagasan serta tindakannya. Menurut data yang dihimpun KPU, setidaknya ada kurang lebih 50% pemilih dalam kategori Pemuda  dari jumlah total jumlah pemilih Indonesia pada Pemilu 2019.

Ini tentu angka yang sangat besar pengaruhnya dalam menentukan orang-orang yang akan mewakili kita semua di gedung parlemen.  
Namun tidak sedikit yang menganggap bahwa pemuda saat ini cenderung apatis atau dengan kata lain kurang menaruh minat pada dunia politik. 

Pada mata kuliah sosiologi politik dikatakan bahwa ada kemungkinan penilaian orang terhadap dunia politik ialah berdasar pada apa terjadi dimasa lalu atau kejadian sebelumnya. Dimana banyak kasus yang menyeret para elit partai ke rannah Hukum, sehingga membuat pemuda cenderung memiliki penilaian negative tentang politik dan segala yang berhubungan dengan itu dan menjadi alasan sikap apatisnya.

Akan tetapi anggapan itu tidak sepenuhnya benar,  jika dilihat kilas balik sejarah mencatat peran pemuda dalam perubahan sosial dimasa lalu. Dalam catatan sejarah, pada 28 oktober 1924 lahir sebuah peristiwa yang dinamakan SUMPAH PEMUDA, hingga pada puncaknya yaitu Mei 1998 saat para pemuda mahasiswa bersatu nelengserkan rezim yang berkuasa. Dari sini dapat disimpulkan bahwa pemuda sebagai garda terdepan yang selalu ada dalam menyuarakan keadilan dan kebenaran.

Sama halnya ketika kita melihat momentum pemilu kemarin pada 2019 dimana keterlibatan pemuda dalm hal partisipasi terbilang tinggi. Maka tidak heran kalau para elit partai politik cukupm gencar mencari perhatian para pemuda, mulai dari kampanye kekinian sampai pada gaya bahasa dan berpakaian semua di kontruksi agar dapat menarik perhatian para pemuda.

Kesadaran para pemuda juga akan tanggung jawab dimasa yang akan datang mau tidak mau mendorongnya untuk terlibat dalam dunia politik. Bahkan bisa kita lihat pada pemilu yang lalu dimana banyak partai politik mengusung calon dari kalangan pemuda hingga orang orang yang sering tampil di layar kaca, tentu untuk menarik perhatian para pemilih terkhusus dikalangan pemuda.

Akan tetapi harapan saya jangan sampai para pemuda ini hanya menjadi objek partai politik untuk mendulang suara, tapi jadikanlah mereka subjek. Banyak dari pemuda saat ini akan menjadi orang besar dimasa mendatang. Ada yang akan menjadi pengusaha, budayawan bahkan sampai presiden.

Untuk itu perlu kiranya para elit partai agar memberikan kontribusi terhadap para pemuda dengan memberikan contoh, menjadi panutan. Karena para tokoh inilah yang akan menjadi cerminan para pemuda dimasa yang akan datang. Seperti yang dikatakan dosen kami bahwasanya kita melihat sesuatu berdasarkan apa yang terjadi atau dialami dimasa lalu atau masa sebelumnya.

Maka dari itu keterlibatan pemuda dalam politik terkhusus pada pemilu merupakan sebuah hal yang paripurna demi melihat Indonesia dimasa yang akan datang dengan optimis. pemilu merupakan titik awal generasi muda untuk berkontribusi dalam pembangunan bangsa ini baik sebagai pemilih maupun orang yang dipilih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun