Mohon tunggu...
M. Rasyid Nur
M. Rasyid Nur Mohon Tunggu... Lainnya - Pensiun guru PNS tidak pensiun sebagai guru

M. Rasyid Nur, pendidik (sudah pensiun dari PNS pada Mei 2017) yang bertekad "Ingin terus belajar dan belajar terus". Penyuka literasi dan berusaha menulis setiap hari sebagai bagian belajar sepanjang hari. Silakan juga diklik: http://mrasyidnur.blogspot.com/ atau http://tanaikarimun.com sebagai tambahan komunikasi.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Kurikulum 2013 Diantara Keraguan

22 Maret 2013   05:22 Diperbarui: 24 Juni 2015   16:25 384
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

BEBERAPA hal di antara serba-serbi catatan kegiatan Rapat Koordinasi (Rakor) Dinas Pendidikan Provinsi Kepri yang berlangsung selama tiga hari, Rabu - Jumat (20 s.d. 22 Maret 2013) di Hotel Golden View Batam antara lain adalah rencana pelaksanaan kurikulum 2013 dan masih rendahnya kualifikasi guru di provinsi kelautan ini. Di satu sisi, kurikulum baru ini akan tetap dilaksanakan sementara di sisi lain para pendidik yang akan melaksanakannya di kelas masih diragukan kemampuannya.

Walaupun masih ada beberapa topik menarik lain yang dibahas dalam Rakor yang dihadiri oleh para Kepala Sekolah se-Kepri, para Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten dan para Sekretaris dan Kepala Bidang di Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten se-Kepri namun dua hal ini cukup menarik menurut saya.

Paparan topik Persiapan Pelaksanaan Kurikulum 2013 yang langsung disampaikan oleh Kepala Pusat Kurikulum dan Perbukuan Balitbang Kemdikbud RI yang diwakili oleh Dr. Hermana Soemnatri, MA terdengar masih meragukan para peserta Rakor. Sementara ketika pemaparan topik Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Peningkatan Mutu Tenaga Kependidikan yang dipaparkan salah seorang Kabid di Kantor Dinas Pendidikan Provinsi, terbersit informasi kalau para guru di provinsi 'segantang lada' ini ternyata masih separoh lagi yang berkualifikasi di bawah standar.

Tuntutan undang-undang dan peraturan pemerintah perihal kualifikasi guru yang sudah berkualifikasi S1 ternyata baru mencapai 11.006 orang dari 23.906 guru yang ada di Provinsi Kepri. Artinya masih belum sampai setengah dari tuntutan yang ditetapkan. Akankah mampu dicapai menjelang tahun 2014 yang tinggal kurang dari dua tahun lagi? Sementara mereka akan diberi beban tugas melaksanakan kurikulum baru yang sampai hari ini masih belum dapat dipahami secara benar oleh semua guru.

Seperti yang disampaikan oleh Pusat Kurikulum dan Perbukuan Balitbang Kemdikbud yang khusus diundang oleh Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kepri dalam Rakor sekali setahun ini terdengar betapa sebenarnya kurikulum ini belumlah selesai persiapannya. Beberapa kali Dr. Hermana menjelaskan bahwa kurikulum ini masih akan disempurnakan di sana-sini. Perkembangan situasi yang berjalan sangat cepat dapat saja mempengaruhi kurikulum ini hingga benar-benar terlaksana pada awal tahun pelajaran nanti. Demikian dikatakannnya di hadapan peserta Rakor yang cukup antusias menyimak pemaparannya. Tidakkah itu meragukan?

Peserta Rakor,terutama para pimpinan sekolah yang berada di garda paling depan sebenarnya berharap semakin mengerti apa itu kurikulum 2013. Sejatinya para kepala sekolah itu mendapat print out kurikulum baru dalam sosialisasi ini. Ternyata harapan itu tidak kesampaian. Ketika ditanya kepada salah pegawai Dinas Kabupaten, informasi yang didapatkan, dengan alasan masih dalam tahap sosialisasi awal maka contoh kurikulum itu sama sekali tidak diberikan kepada para peserta Rakor.

Tentu saja keadaan itu menambah keraguan para Kepala Sekolah untuk mengimplementasikan kurikulum itu nantinya. Padahal di media, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, M. Nuh sudah berkali-kali menegaskan bahwa Kurikulum 2013 ini akan tetap dilaksanakan pada awal Tahun Pelajaran baru, 2013/ 2014 nanti. Artinya, waktu itu tinggal tiga bulan saja lagi. Dapatkah para pendidik dan tenaga kependidikan melaksanakannya nanti?

Inilah keraguan untuk ke sekian kali dari beberapa kali berkesempatan mendengarkan penjelasan kurikulum baru ini dari sumber pertama. Belum lagi data yang dipaparkan Dinas Pendidikan Provinsi yang menyebutkan lebih dari separoh guru di Kepri masih di bawah kualifikasi Standar Nasional Pendidikan. Artinya, dari segi kesiapan kurikulumnya saja masih belum benar-benar rampung sempurna ditambah lagi dengan fakta keadaan guru yang belum pula memenuhi kualifikasi standar yang ditetapkan ketentuan. Akumulasi berbagai hal dan kendala itu akan membuat perlaksanaan kurikulum menimbulkan keraguan dari kita semua. Akankah keinginan Mendikbud untuk melaksanakan kurikulum ini akan tetap diteruskan? Waktu dan tempat jualah yang akan menjawabnya.***

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun