Kemenangan melawan Timnas Kamboja, memberi kebahagiaan, dan sekaligus juga menyisakan kepiluan.  Kita semua sudah paham, kemanngan 2-0 atas Kamboja, mengantarkan Indonesia menuju Semifinal dalam Sea Games kali ini.  Tetapi, Marinus Wanewar melakukan aksi tak terpuji saat timnas Indonesia U-22 menang 2-0 atas Kamboja pada laga terakhir penyisihan Grup B SEA  Games di Stadion Shah Alam, Selangor, Kamis (24/8/2017). Dia memegang  kemaluannya pada menit-menit akhir.
Kejadian ini, sudah tentu, kurang menyempurnakan rasa bahagia kita. Andaipun kita senang dengan kemenangan, namun kita tidak puas dengan pemberitaan yang membuntutinya. Andaipun, kemudian ada yang berupaya menjelaskan sebagai sebuah luapan emosi karena pancingan dari pihak lawan, tetapi reaksi yang perlu ditunjukkan, sejatinya sih, tidak sampai pada menerobos etika kepatutan itu sendiri.
Kemengan timnas Indonesia, terlebih lagi, dengan kemampuan teknis Febri Haryadi saat melesatkan tendangan dari jarak sekita 30 m, kemudian membobol gawang Kamboja, menunjukkan sebuah kemampuan tingkat tinggi. Setidaknya, dalam konteks kemampuan atlet muda Indonesia, kemampuan itu, cukup luar biasa. Jika kemampuan itu, terbaca oleh pelaku bisnis sepakbola, jelas sudah bahwa keterampilan Febri termasuk kemampuan unik, dan unggul.
Dengan kata lain, perhelatan Sea Games adalah event yang memiliki fungsi pemasaran. Keterampilan individual di lapangan, adalah tindakan nyata untuk memasarakan diri, dan juga memasarkan bisnis sepakbola Indonesia. Â Para penggila bola, dan juga pebisnis sepakbola, boleh jadi akan melirik bisnis sepakbola di Indonesia. Terlebih lagi, jika Timnas Indonesia sampai pada kemampuan menjuarai cabang sepakbola pada Sea Games kali ini.
Mohon maaf. Sayangnya, insiden salah satu pemain kita ini, menyeruak ke permukaan, dan menjadi perbincangan publik. Kita semua, menyesalkan kejadian itu, dan  pelatih timnas Indonesia sudah mohon maaf. Namun, kejadian ini, bila tidak ditutupi dengan upaya etis dari pemain Indonesia itu, maka akan menjadi bentuk pemasaran-buruk, baik dirinya maupun bisnis olahraga Indonesia.