Mohon tunggu...
Mohammad Iwan
Mohammad Iwan Mohon Tunggu... Buruh - Pelajar Seumur Hidup

Untuk tetap selo, menyeruput kopi pahit dua kali sehari adalah kunci

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pak Kinong & Kutu Buku

9 Desember 2016   08:51 Diperbarui: 9 Desember 2016   10:18 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya akan terus mengabdi kepada anak-anak sampai hayat dikandung badan”.

Kalimat yang amat menggetarkan ini keluar dari lisan seorang laki-laki biasa yang hanya lulusan Sekolah Rakyat (SR). Di sela pekerjaannya sebagai sopir bemo, beliau mewakafkan sebagian besar waktunya untuk mengelola perpustakaan kelilingnya.

Menggunakan sebuah bemo bertuliskan "Kutu Buku" di kaca depannya, Pak Kinong--begitu ia biasa dipanggil--berkeliling di sudut kota Jakarta, di sekitaran Tanah Abang. Pembaca langganan perpustakaannya adalah anak-anak mulai dari PAUD sampai SD. Ia juga membawa laptop untuk memutarkan Film anak-anak yang diambilnya dari situs Youtube.

Berawal dari ajakan dua orang dosen Universitas Tarumanegara untuk mengerjakan uji coba bemo listrik, tiga tahun lalu. Proyek uji coba itu ternyata tak memberi hasil yang memuaskan. Ia lalu bertemu dengan Imam Prasojo, seorang dosen Universitas Indonesia yang akhirnya mengajak Pak Kinong untuk terlibat dalam kegiatan sosial, dengan menjadikan bemonya sebagai perpustakaan keliling. Pak Kinong menyambut baik ajakan tersebut. Didukung oleh beberapa sponsor serta dua dosen dari Universitas Tarumanegara, ayah tujuh anak ini akhirnya menjadi relawan perpustakaan keliling.

Pekerjaan yang sempat terhambat selama satu tahun karena salah satu perangkat bemonya mengalami kerusakan yang cukup berat itu, akhirnya kembali berjalan setelah pihak Universitas Tarumanegara melihat kegigihan serta ketulusan Pak Kinong, dan menghadiahkan sebuah bemo berwarna ungu bertuliskan "Kutu Buku" lengkap dengan rak permanen yang berisi buku-buku.

Foto : Merdeka.com
Foto : Merdeka.com
Pak Kinong kembali menjalankan perpustakaan keliling demi memenuhi kebutuhan anak-anak akan bahan bacaan. Pagi hari ia menjalankan kewajibannya sebagai kepala rumah tangga untuk mencari nafkah sebagai sopir bemo, pukul sembilan pagi seusai bekerja, ia sudah bersiap-siap dengan sarana jihadnya, berkeliling bersama "Kutu Buku" sampai pukul tiga sore. Menjumpai pelanggan setianya. Hebatnya, ia melakukan ini cuma-cuma alias gratis, bahkan ia membiayai sendiri ongkos bahan bakar dan biaya perawatan "Kutu Buku".

Ketulusan dan ketekunannya telah beberapa kali diganjar penghargaan, ia telah menginspirasi banyak orang. Mencubit dinding-dinding sanubari sebagian orang yang mungkin lebih mampu dari Pak Kinong. Harapan Pak Kinong hanya satu, ia ingin anak-anak yang didatanginya bersama buku-buku akan semakin gemar membaca dan bertambah pengetahuannya.

Sebuah harapan sederhana yang membuat kita tertunduk dan bertanya kepada diri sendiri, " lalu apa yang telah engkau perbuat bagi anak-anak Indonesia wahai diri?"

 

*Sumber GNFI

Bogor 09122016

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun