Mohon tunggu...
Didiet Fals Beneran
Didiet Fals Beneran Mohon Tunggu... lainnya -

Seuntai kata yang terurai- Lepas mengalir bagai mata air- Tak kuasa ku menahannya- Maafkan aku- "Bila mengusik masa itu- Biarkan ku beralun meski Kian lirih nadaku "

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Baris-baris Kata Penuh Misteri

26 Mei 2013   19:32 Diperbarui: 24 Juni 2015   12:59 1836
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Goresan puisi itu unik
Padat dan pendek yang terutak-atik
Kadang sering arti tiada terlirik
Arah mana tercabik
Berulang baca dengan penuh mimik
Berjuta makna menggelitik

Menggores puisi itu mudah ya
Ketika kau ungkap segala
Kata hati dan angan yang menari
Apapun jadi itu tetap puisi
Meski kenyang bagai makan roti
Terbaca sekali terhilang pergi
Lugu tanpa kiasan dan ambigu
Puisi sesaat sekali baca lumat
Tetap saja puisi ungkapan hati

Goresan puisi itu penuh birama
Bak nyanyian merdu
Satu ketuk demi ketuk kata
Notasi irama musik simponi
Kadang lembut berpaut klasik
Kadang menghentak ber rock n roll
Kadang menjerit bak dentum metallika

Goresan puisi itu nyentrik
Ketika bumi menjelma langit
Ketika mentari menjelma rembulan
Ketika hujan menjelma air mata
Ketika keringat menjelma peluh rindu
Ketika bunga menjema cinta
Berjuta ketika mampu menjelma
Hiasan kata berjuta intan permata

Goresan puisi itu tidak semua suka
Indahnya berada di balik jiwa
Pada hati tenang yang mampu menimang
Karena puisi bukan cerita
Gores lubuk tersembunyi
Dari hati yang paling dalam
Baris-baris kata penuh misteri
.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun