Mohon tunggu...
Moh afif Sholeh
Moh afif Sholeh Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis

Pegiat literasi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Derita Warga Pelangi

28 Juni 2017   13:36 Diperbarui: 28 Juni 2017   14:13 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Suasana keceriaan menjelang lebaran maupun setelahnya selalu terpancar di berbagai daerah, berbeda lagi di desa Pelangi yang berada di lereng pegunungan merasakan kecemasan, kesusahan yang berkepanjangan, daerah ini dikenal rawan konflik antar warga, perkelahian hampir tiap minggu terjadi. 

Berawal dari truk yang mendistribusikan zakat fitrah terperosok di jembatan, sehingga menyebabkan jembatan menjadi terputus, padahal itu menjadi jalur utama dan satu satunya sebagai penghubung ke daerah lain. Kepala Desa setempat yang bernama Paijan menginstruksikan kepada seluruh RW setempat untuk bermusyawarah mencari solusi untuk membuat jalur alternatif seadanya.

"Tolong umumkan ke warga, malam ini kita akan musyawarah untuk menacari solusi masalah terputusnya jembatan."perintah Paijan kepada seluruh RW.

"Siap Pak Kades."terdengar kekompakan peserta.

Setelah selesai rapat, semua RW mengajak bawahannya untuk mengajak warga untuk bergotong royong membuat jembatan alternatif. Menjelang takbir sampai beberapa hari kedepan desa itu terisolasi, karena semua bahan makanan maupun BBM tidak bisa masuk ke tempat itu.

Kejadian ini dijadikan warga untuk muhasabah atau mengkaca diri atas musibah yang terjadi, terutama kekompakan, keakraban, konflik menjadi reda, hal ini di jelaskan oleh seorang Kyai ketika menyampaikan khutbah Idul Fitri, ia mengupas tentang segala musibah yang ada, semuanya mengandung hikmah tersendiri, terutama musibah sebagai ajang persatuan warga yang sering terjadi konflik.

"Kami mohon semua warga untuk selalu berkaca diri, menahan emosi, serta bergotong royong untuk membangun jembatan ini, walaupun lebaran tahun ini kita belum bisa ke daerah lain."tutur Kyai.

Dengan kejadian ini semua warga bersatu demi terciptanya desa yang aman tenteram, tanpa ada lagi perkelahian.

Pinggir Empang, 28 Juni 2017, 13.35 WIB

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun