Arik diajak bosnya ke Bogor untuk menghadiri satu acara. Tak tanggung tanggung, nginap di hotel Bintang 4. Tiba di Bogor sudah menjelang Maghrib dalam kondisi hujan. Pak bos dirurunkan dari mobil di depan Loby Hotel, Sutris, asisten Pak Bos yang kali ini merangkap jadi sopir dan Arik memarkir mobil di lapangan parkir yang sangat luas. Meski hujan sudah mulai reda, tetap saja lapangan parkir masih basah dan ada beberapa yang tergenang air, mau tidak mau sepatu yang dipakai Arik ikut basah.
Bergegas Arik dan Sutris menuju Lopy Hotel,menyusul Pak Bos yang sudah ada di situ.
“Sudah, tunggu saja disitu”, kata Pak Bos seraya menyuruh Arik duduk di kursi yang ada di Loby. Sementara Pak Bos menuju ruang resepsionis untuk pesan room.
Tak lama berselang, Pak Bos memanggil Arik.
“Ayo ke kamar, bawa tasnya”, kata Pak Bos kepada Arik yang tak lepas dari tas milik Pak Bos.
“Kamar kita di lantas 23”
“Waduh”, gumam Arik dalam hati.
Ketika berjalan menuju lift, Sutris bingung melihat Arik tidak pakai sepatu.
“Lha sepatu kamu mana”, tanya Sutris.
“Saya copot di depan pintu”.
“Oalah Rik, ini bukan Masjid”, kata Sutris, Pak Bos hanya tersenyum karena maklum Arik belum pernah masuk hotel.