Mohon tunggu...
KANG NASIR
KANG NASIR Mohon Tunggu... Administrasi - petualang

Orang kampung, tinggal di kampung, ingin seperti orang kota, Yakin bisa...!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Dari Reuni SMAN Serang (2); Bosan Meneruskan Kata...

8 Agustus 2017   09:58 Diperbarui: 8 Agustus 2017   10:00 459
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kepetuk Dulur Dulur, Foto Dokpri

Keseruan dari reuni SMA Negeri Serang tahun 2017 yang melibatkan empat angkatan yakni angkatan '76,angkatan '77, angkatan '79 dan angkatan '80 (tahun kelulusan), sebagian sudah saya tulis di sini.

Inti dari reuni, pada dasarnya ingin menyambung silaturrahmi, merajut kembali persaudaran (deduluran) yang sudah puluhan tahun terputus dan tidak saling berjumpa, makanya tajuk pertemuan ini diberi judul "Kepetuk Dulur dulur" yang artinya "Bertemu Saudara Saudara".

Seru seruan terjadi  baik sebelum acara resmi dimulai maupun saat acara berlangsung, para perwakilan masing masing angkatan tampil ke depan panggung, memberikan sambutan  yang isinya rata rata bercerita masa lalu saat masih sekolah serta nyanyi bersama  diiringi organ tunggal yang disediakan panitia --termasuk penyanyi tentunya--.

Ditengah acara, panitia kemudia memanggil salah satu murid angkatan '79 yang namanya Lili . Lili Setiadi --nama lengkapnya -- yang dulu ceking dan Agresif ,  tampil ke panggung dengan gaya yang berbeda, perut buncit dan sangat kalem, dikepalanya nempel peci putih.

Ustad Lili Setiadi, Nasihat....,Foto Dokpri
Ustad Lili Setiadi, Nasihat....,Foto Dokpri
Beda gaya dengan Ustad Lili,,, ha ha ha
Beda gaya dengan Ustad Lili,,, ha ha ha
Rupanya oleh panitia, Lili didapuk untuk memberikan nasihat, nasihat bukan sembarang nasihat, tapi nasihat rohani alias ceramah agama. Usut punya usut, ternyata saat ini, panggilan resmi Lili adalah Ustazd Lili.

Mengawali ceramahnya, Lili bilang bahwa rencananya materi ceramah akan mengambil tema yang lagi ngetren yakni hubungan antara Islam dengan Pancasila. Namun karena waktunya tidak memungkinkan, lebih baik ambil materi yang lain yakni tentang tujuan hidup.

Maka, mulailah ustad Lili menceramahi murid murid bangkotan tentang arti tujuan kita hidup di dunia. Hanya saja para mustami'in merasa capek juga mendengarkan ceramah ustad Lili, bukan karena isi ceramahnya yang tidak menarik, tapi capek harus meneruskan kata ahir yang selalu terputus dan diminta disambungkan oleh yang mendengar, ya semacam pak guru yang sedang mengajar.

"Tujuan hidup  sudah disebutkan oleh Allah sebagaimana yang terdapat dalam do'a, Ya Allah berikanlah kami kebaikan didunia dan diahirat, itulah yang dijadikan tujuan hi,,,,,,,"

Yang mendengarkan langsung menyahut "....duuuup".

"Setujuuuu,,,,,?, lanjut ustad.

Serempak hadirin menjawab "Setujuuuuuuuuuu......!".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun