Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Menjadi Tua di Jakarta

27 Maret 2020   17:01 Diperbarui: 27 Maret 2020   17:11 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kadang-kadang memang bosan juga kalau tiap hari terjebak rutinitas tanpa akhir.  Dua puluh lima tahun menjadi guru di Jakarta, pagi berangkat ke sekolah, terus ngajar sampai sore, dan sore pulang ke rumah. 

Mungkin berubah sedikit ketika memiliki bini. Yang biasanya dari rumah naik motor lurus ke sekolah, menjadi mampir dulu ke tempat kerja bini. Baru kemudian putar balik ke sekolah. Ngajar sampai sore, terus pulang sore, diam di rumah, paling paling baca buku, kalau ada koreksian ulangan harian anak anak yang belum selesai di sekolah, diteruskan ngoreksi. 

Berubah dikit lagi ketika anak sudah mulai sekolah. Nganter anak dulu, baru ngacir ke sekolah. Ngajar sampai sore, terus pulang dalam keadaan sudah capek. 

Dua puluh lima tahun juga, setiap pagi seperti dikejar, kadang ngejar, kadang berkejaran dengan waktu yang semakin ke sini, seperti nya semakin terburu-buru saja. 

Tak sempat sarapan di rumah, terus nyari di kaki lima di jalan menuju sekolah.  Asik juga, tapi lama lama juga membosankan. Hidup kok begini amat. 

Tak bersyukur? Gak juga. Tapi kok masa iya, menjadi tua di jakarta cuma sepanjang jalan antara rumah dengan sekolah.  Waktu ku tercecer di sepanjang jalan itu. 

Eh, kini tiba-tiba disuruh diam. Diam diam saja di rumah, gak usah ke mana mana. Tak, usah kerja. 

Seperti dunia terbalik. Aktivitas yang begitu banyak menjadi minimalis.  Yang tadinya harus mengatur begitu banyak anak anak, sekarang sepi. Sendiri. 

Tapi mungkin inilah jeda. Untuk sekedar mengambil jarak. Dari rutinitas yang mungkin terlalu membosankan. 

Ada energi baru yang mudah mudahan akan menjadi kekuatan baru. 

Otak perlu dicarge juga. Iseng iseng di youtube menemukan kegiatan ngaji filsafat di masjid jenderal Sudirman, Yogyakarta, yang dilakukan oleh Dr. Fachrudin Faiz. Lumayan juga. Otak sedikit tergerak di ranah bukan rutinitas. 

Semoga menjadi tua di Jakarta juga memiliki makna. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun