Ada seorang siswi dirundung oleh tiga teman laki-laki. Lalu semua marah terhadap tiga anak perundung tersebut. Ah, sudahlah.Â
Tulisan ini akan menyoroti nasib sekolah swasta. Keluhan sekolah sekolah swasta sudah lama menggema tapi tak ada yang peduli.Â
Sekolah swasta dibiarkan mati. Iya. Pendirian sekolah negeri yang dilakukan semena mena sangat mengganggu daya hidup sekolah swasta.Â
Pemerintah sendiri sering terlihat menganggap sekolah swasta sebagai sesuatu di luar dirinya, bahkan kadang dianggap saingan. Â Tak pernah sekolah swasta dianggap sebagai mitra.Â
Bahkan beberapa tahun yang lalu dunia swasta digemparkan dengan penarikan besar besaran guru guru pns yang diperbantukan di sekolah-sekolah swasta. Â Beberapa sekolah swasta langsung pingsan.Â
Sekolah swasta hidup dari peserta didik nya. Kalau peserta didik tak ada, dari mana mereka menghidupi diri sendiri?Â
Kembali lagi ke sekolah yang terjadi perundungan. Ternyata siswanya hanya 20 orang dalam tiga tingkatan kelas. Berapa siswa satu angkatannya?Â
Pertanyaan lebih jauh, ada berapa guru? Dari mana guru digaji? Siapa yang mau mengurus sekolah yang seperti itu?Â
Terus, siapa pun yang mau sekolah di situ diterima asal mau belajar apa adanya. Jangan tanya guru Bk. Terlalu mewah.Â